MANTAN Kanit I Satreskrim Polres Jaksel AKP Rifaizal Samual mengaku takut banyak bertanya ke Bharada Richard Eliezer terkait peristiwa penembakan menewaskan Brigadir N Yosua Hutabarat. Dia mengaku tak berani bertanya karena Ferdy Sambo menyatakan ada aib keluarga di balik penembakan Yosua.
Sebagai informasi, Yosua tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022). Sambo saat itu menjabat Kadiv Propam Polri dengan pangkat Irjen.
Kembali ke Samual, dia mengaku sempat menginterogasi Eliezer, yang kala itu masih berstatus saksi. Interogasi dilakukan di Propam Polri pada malam hari usai penembakan Yosua.
Baca Juga:Teriakan dari Panggilan Darurat Pertama Terkait Tragedi Halloween Itaewon, Isinya Cerita Kondisi MengerikanPria Diduga Penembak Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan Tewas
“Jadi memang pada saat itu, Yang Mulia, ada memang beberapa hal yang mengganjal kami sebagai penyidik karena mengetahui hal-hal tersebut dijawab oleh Richard dan Irjen Ferdy Sambo dengan hal yang menurut saya cukup meyakinkan,” kata Samual saat menjadi saksi dalam sidang kasus perusakan CCTV hingga menghambat penyidikan pembunuhan Yosua dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di PN Jaksel, Kamis (3/10/2022) malam.
Dia mengaku diperintah Kapolres Jaksel saat itu untuk menuju Biro Provos Divpropam Polri. Samual mengatakan dirinya bertemu dengan Ferdy Sambo di lokasi tersebut.
“Saat itu kami bertemu dengan Irjen Ferdy Sambo kemudian ada pak HK (Hendra Kurniawan) ada Pak Benny Ali, Kompol Chuck, ada beberapa orang lagi,” ujar Samual.
Dia kemudian menginterogasi Bharada Eliezer, yang saat itu masih berstatus saksi. Dia mengaku meminta Eliezer menceritakan peristiwa apa adanya.
“Kemudian saya mengajukan pertanyaan atau interogasi singkat kepada saksi. Di situ saya tanyakan kepada Richard. (Saya bilang) ‘Richard, coba kau ceritakan apa adanya’. (Dijawab) ‘Benar Bang saya yang tembak’. (Saya tanya lagi) ‘Kamu bersumpah?’. (Dijawab Richard Eliezer) ‘Bersumpah Bang ini saksinya’,” ujar Samual.
Dia mengatakan dirinya akan menuliskan keterangan Eliezer soal peristiwa itu. Samual juga mengaku bertanya apa sebenarnya yang memicu peristiwa yang disebut ‘tembak-menembak’ tersebut.
“Saya tanyakan sebenarnya ada peristiwa apa itu? Tidak mungkin ada tembak-menembak yang kamu sampaikan kalau tidak ada sesuatu,” ujarnya.