ASISTEN rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Diryanto alias Kodir, mengaku sudah 10 tahun bekerja dengan keluarga Sambo. Dia mengklaim CCTV di dalam rumah dinas Sambo yang menjadi TKP pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat rusak.
Hal itu diceritakan Kodir saat menjadi saksi dalam sidang kasus perusakan CCTV yang menghambat penyidikan pembunuhan Yosua dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di PN Jaksel, Kamis (3/11/2022).
“Kamu ART hampir 10 tahun, di TKP pas Yosua tergeletak di bawah tangga, CCTV mana yang mati?” tanya jaksa.
Baca Juga:Cerita ART Ferdy Sambo Saat Bersihkan Darah Brigadir J, Kodir: Gunakan Serokan Kayu Lalu Dibuang ke Kamar MandiMisteri HP Brigadir J, Ada Informasi Detail Sebelum Peristiwa Pembunuhan, Ibu Yosua Mohon ke Putri Candrawathi ‘Tolong Kembalikan’
“Setahu saya semua. Karena di monitor nggak ada gambar sama sekali,” ucap Kodir.
Kodir mengatakan monitor CCTV terdapat di depan kasur kamar Putri Candrawathi. Dia menyebut layar monitor di kamar Putri itu hitam.
“Monitor di mana?” tanya jaksa.
“Di depan kasur di ruang Bu Putri. Saya nggak bisa pastikan. Yang pasti di monitor hitam no signal,” ujar Kodir.
Ada CCTV di Dalam Rumah Sambo
Informasi soal keberadaan CCTV di dalam rumah dinas Sambo disampaikan AKBP Ridwan Soplanit. Namun Ridwan menyatakan Ferdy Sambo mengklaim CCTV itu rusak.
Sebagai informasi, Yosua tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo di kompleks Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7). Ridwan saat itu menjabat Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan.
Ridwan mengaku datang ke rumah Ferdy Sambo karena ditelepon oleh mantan Kadiv Propam Polri tersebut. Ridwan mengaku melihat setidaknya ada dua CCTV di dalam rumah Ferdy Sambo saat itu.
Hal itu disampaikan Ridwan saat menjadi saksi dalam sidang kasus perusakan CCTV hingga menghambat penyidikan pembunuhan Yosua dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto di PN Jaksel, Kamis (3/11).
“Apakah Saksi di situ sudah melihat ada CCTV?” tanya jaksa.
Baca Juga:Kesaksian ART Ferdy Sambo Saat Bersihkan Lokasi dari Darah Brigadir J, Kodir: Seperti Ada Pecahan BelingHasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan, Berikut Kesimpulan Komnas HAM
“Saat saya masuk ke TKP saat itu saya melihat CCTV. Saya kemudian, saya mengarahkan semua barang bukti yang ada di TKP segera dilakukan pengumpulan barang bukti, termasuk CCTV, HP,” kata Ridwan.