PENGENDARA mobil Nissan Xtrail bernama Suwardi, warga Tanjung Hulu, yang tertembak di simpang Hotel Garuda Pontianak, akhirnya meninggal dunia, dalam perjalanan saat dibawa ke RS Bhayangkara Pontianak, pada Rabu siang, 2 November 2022, sekitar pukul 11.30 WIB.
Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Suryanbodo Asmoro, membenarkan peristiwa penembakan tersebut. Penembakan ini terjadi secara tidak sengaja, saat seorang anggota Satlantas sedang membersihkan senjatanya, di Pos Polisi Simpang Garuda.
“Pada pukul 11.30 WIB kejadian, anggota Polantas yang ada di Pos Garuda dia berdua, satu namanya Frengki satunya Dika. Dia melakukan tugasnya rutin melakukan pengaturan di jalan. Saat istirahat, dia berusaha untuk membersihkan senjatanya, dan sudah disiapkan alat-alat untuk membersihkan senjata,” jelas Kapolda Kalbar kepada awak media.
Baca Juga:Kasus Binomo, Fakarich Guru Indra Kenz Divonis 10 Tahun PenjaraKomnas HAM: Total Ada 45 Tembakan Gas Air Mata Dilontarkan Aparat Saat Tragedi Kanjuruhan
Suryanbodo memaparkan, sebelumnya, Bripka Frengki yang merupakan anggota Satlantas Polresta Pontianak, membersihkan senjata dengan jenis pistol HS. Tiba-tiba tanpa sadar, peluru dari pistol yang dibersihkan Frengki meledak, keluar pos, hingga mengenai pengendara yang sedang menunggu traffic light.
“Dia kepikiran, kemarin dia kehujanan, belum membersihkan senjatanya. Begitu dia duduk, dibersihkan (senjatanya), kemudian keluar ledakan dari pos itu, mengenai triplek yang menghalangi matahari, dan tembus mengenai pengendara. Itu sama sekali tidak ada unsur sengaja,” ungkapnya.
Frengki kemudian baru sadar pelurunya menyasar pengendara pada saat pengendara sibuk membunyikan klakson saat traffic light sudah hijau.
“Kemudian dia baru sadar meledak, dan dia keluar, ternyata yang tadi traffic lightnya merah jadi hijau, banyak kendaraan yang klakson, karena mobil itu diam. Dia berdua keluar, dan ada bekas peluru di sebelah sisi kanan driver. Dia mengetahui itu, dan dia dibawa korban ke RS,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Kalbar merasa prihatin, menyesal, dan menyayangkan kejadian tersebut. Ia meminta maaf kepada keluarga korban, dan akan melakukan proses pidana maupun kode etik kepada pelaku.
“Dalam kesempatan ini, saya sebagai Kapolda merasa prihatin, menyesal dan tentunya saya menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga besar almarhum Suwardi,” tukasnya. (*)