“Pidato Anies sangat miskin literasi isu -isu internasional. Anies belum bisa mengajak relawan, tamu undangan dan masyarakat Indonesia untuk mengenal, mengeksplorasi dan menghadapi serta memberikan solusi berkaitan dengan isu -isu global. Padahal dunia saat ini datar ,dan terintegrasi kan oleh teknologi smartphone,” paparnya.
Tentunya bukan hanya isu komunal lokal yang dititik beratkan, menurut Heru, harusnya Anies mengajak masyarakat untuk beradaptasi dan melakukan perubahan -perubahan sebagai bagian kebutuhan kehidupan dalam masyarakat internasional .
“Anies belum bisa berbicara tentang isu pertahanan dan hubungan internasional. Padahal Indonesia sebagai negara kepulauan yang secara geopolitik memveto berbagai kebijakan keamanan dan perdamaian dunia. Anies juga luka bahwa ekonomi sudah terintegrasi dalam bahan dan struktur ekonomi dunia,” ungkapnya.
Baca Juga:Anies Baswedan: Kita Tidak Bisa Hanya Diam, Tuhan Tidak Mengubah Nasib Jika Tak IkhtiarRelawan IndonesiAnies Siap Menangkan Anies Baswedan Jadi Presiden
Lebih lanjut, Anies belum bisa mewacanakan dan mencontohkan bagaimana krisis Rusia -Ukraina menghantam mata rantai pasok energi dan pakan dunia. Anies lupa menjelaskan kepada masyarakat Indonesia jika gandum yang kita makan dari Rusia dan Ukraina, kedelai yang dijadikan tahu dan tempe harus diimport dari Amerika .
Dalam sektor isu keamanan regional ,Anies minim literasi berbicara perdamaian kawasan n Aliansi Strategis untuk membangun kerjasama keamanan dan pertahanan.
“Anies mungkin lupa banyak isu-isu lingkungan yang akan menjadi bagian ancaman dunia dan juga Indonesia. Isu energi hijau, penyebaran dan pengayaan nuklir dan juga penyebaran penyakit antar kawasan. Anis mungkin lupa berbicara koneksitas pasar, integrasi keuangan dan isu perdagangan internasional Anies mungkin tutup mulut pada isu -isu berkaitan dengan transnasional isme- isme dunia atau import peradaban lupa dibahas,” pungkasnya. (*)