Dalam rekonstruksi itu juga terlihat koleksi tas Putri yang terletak di dalam lemari. Diantaranya adalah tas merk Bottega Veneta seri Jodie Mini Intrecciato yang berharga sekitar Rp 37 juta.
Kamaruddin pun mempertanyakan hasil kekayaan yang dimiliki Mantan Kadiv Propam Polri tersebut. Ia mengklaim bahwa kekayaan itu diperoleh dari bisnis gelap judi onlien yang dibekingi Ferdy Sambo.
“Kalau tidak bermain bisnis gelap dari mana uangnya? Apa kalian yang ngasih uangnya?,” ujarnya.
Baca Juga:Pistol Satlantas Saat Dibersihkan Meletus, Pengendara Mobil Tertembak, Kapolda Kalbar PrihatinKasus Binomo, Fakarich Guru Indra Kenz Divonis 10 Tahun Penjara
Sebelumnya, nama Ferdy Sambo tercantum dalam diagram Konsorsium 303 yang beredar di dunia maya beberapa bulan lalu. Sambo disebut sebagai pemimpin kelompok polisi yang membekingi sejumlah bandar judi online.
Kamaruddin pun sempat menyatakan bahwa pembunuhan terhadap Yosua terkait masalah itu. Dia sempat menyatakan bahwa Yosua dibunuh karena membocorkan bisnis gelap Sambo itu kepada istrinya, Putri Candrawathi.
Sambo pun akhirnya membantah keterlibatannya dalam Konsorsium 303. Dia justru menyatakan justru memberantas praktek judi online saat masih menjabat sebagai Kepala Satgassus Merah Putih.
“Saya tidak pernah melibatkan institusi dalam kejadian ini (pembunuhan) tetapi pribadi saya karena sudah terjadi. Saya selaku Satuan Tugas Khusus tidak terlibat narkoba atau judi online, justru saya memberantas,” kata Ferdy Sambo saat menyampaikan keberatan atas keterangan Kamaruddin dalam sidang Selasa kemarin, 1 November 2022.
Ia juga membantah tuduhan bahwa penyidik berpihak padanya. Menurutnya, ia tidak akan duduk di kursi terdakwa persidangan, jika penyidik berpihak padanya.
“Terkait dengan penyidik berpihak kepada saya, ini juga saya sanggah karena kalau penyidik berpihak kepada saya, saya dan istri saya tidak mungkin ada di sini,” ujarnya.
Konsorsium 303 dan jet pribadi Hendra Kurniawan
Keterlibatan Konsorsium 303 dalam kasus pembunuhan Brigadir J juga sempat dikuak oleh Indonesia Police Watch (IPW). Ketua IPW Sugeng Teguh Santosa menyatakan bahwa aroma keterlibatan konsorsium tersebut tercium dari jet pribadi yang digunakan oleh Brigjen Hendra Kurniawan saat mengunjungi keluarga Yosua di Muaro Jambi, Jambi pada 11 Juli 2022.
Baca Juga:Komnas HAM: Total Ada 45 Tembakan Gas Air Mata Dilontarkan Aparat Saat Tragedi KanjuruhanBerikut Ucapan Lengkap Ibu Brigadir J di Hadapan Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal
Menurut penelusuran IPW, Hendra menggunakan jet dengan kode registrasi T7-JAB. Sugeng menyatakan bahwa jet pribadi tersebut milik pengusaha Robert Priantono Bonosusatya.