Jadi ada apa di dalam ini semua? tolong ya. Minta tolong karena kalian punya ibu juga, punya keluarga dan keturunan, agar jangan hidup kalian sia-sia, dan mata kalian yang sudah dikasih Tuhan jangan tidak berguna dengan kematian anakku.
Jadi permintaan maaf itu jangan hanya di bibir seperti Ferdy Sambo dan Putri, hanya di bibir kata maafnya! Berikan itu dari hati nurani yang sangat dalam. Diberikan itu di depan Tuhan, cuma Tuhan Yang Maha Mengetahui, melihat dan Tuhan memahami jeritan tangis anakku, anakku satu-satunya, setega itu kalian di rumah itu, luar biasa, di mana hati kalian?
Hewan aja mati pasti mendapatkan pertolongan, ini kalian manusia diciptakan Tuhan, punya mata, punya hati. tapi satupun kalian dan Ferdy Sambo mengikuti skenario atasanmu dan Putri-mu yang kau banggakan itu
Baca Juga:Ibu Brigadir J Luapkan Emosi: Ada Apa Kamu Sama Si Putri Itu Kuat Ma’ruf?Kuat Ma’ruf Bantah Kesaksian Vera Simanjuntak Terkait Ancam Bunuh Yosua, Hakim: Saksi Kan Tak Sebut Siapa
Ada apa kamu sama si Putri itu, Kuat Ma’ruf?! Ada apa? Siapa kamu di dalam itu? Siapanya si Putri kamu? Sampai kamu mendesak mengatur si Putri. Saya orang kecil saja tidak bolehkan orang lain di rumah mengatur, apalagi kepada istri yang bukan istri kita.
Ini ingat ya! Camkan dalam-dalam, bagaimana atasanmu membuat skenario, Tuhan akan melihat, kami di sini, saksi 12 orang memang kami orang lemah. Tapi kami yakin di hadapan Tuhan kami akan diperhitungkan.
Kami mohon Pak Hakim dan Pak Jaksa berikan kami keadilan yang seadil-adilnya hanya itu harapan kami karena hakim adalah wakil Tuhan buat kami, orang yang lemah. Ferdy Sambo tidak memiliki hati nurani. Tidak satu pun di antara mereka, mereka berskenario kebohongan demi kebohongan.
Kepada penasihat hukum Kuat Ma’ruf, tolong diselidiki Kuat Ma’ruf sebenarnya, jangan hanya berkata maaf, kalau maaf di bibir gampang 1.000 kali bisa disebutkan dalam setiap menit. Tapi buktikan kata maafmu itu, terlebih di hadapan Tuhan. Kalau anakku yang kalian inginkan kematiannya sudah berakhir.
Sudah puas kah kalian dengan kematian anakku itu? Bersama-sama kalian segerombolan, kejahatan apa yang tersembunyi? Mohon maaf yang mulia sangat banyak, di sinilah saya bisa meluapkan, bagaimana hancurnya hatiku. Di sinilah saya bisa ketemu Kuat Ma’ruf yang begitu besar perannya bersama bu Putri membunuh anakku almarhum Yosua.