“Karena itu wajar kalau kader PAN yang potensial meraup suara besar akan meninggalkan partainya. Mereka akan sia-sia memperoleh suara besar tapi tidak bisa menjadi anggota DPR RI bila elektoral partainya tidak cukup masuk Senayan,” ujar Bondhan di Jakarta, Senin, 31 Oktober.
“Untuk itu, mereka akan mencari partai yang terbuka kepada kader kutu loncat. Partai yang dicari tentulah yang dapat memuluskan keinginan mereka,” lanjutnya.
Bondhan menilai, Partai Ummat merupakan partai yang memenuhi kriteria tersebut. Sebab, partai besutan Amien Rais itu sangat terbuka kepada SDM yang berpeluang memperoleh suara besar dan terpilih menjadi anggota DPR RI.
Baca Juga:JPU Curigai ART Ferdy Sambo Susi Pakai EarphoneSaat Hakim Tanya ART Ferdy Sambo Soal BAP, Susi Ralat Isi BAP di Sidang
Patut diketahui, PAN dan Partai Ummat tidak dapat dilepaskan dari figur sentral Amien Rais—yang merupakan tokoh utama yang di balik pendirian PAN dan Partai Ummat.
Di samping itu, PAN dan Partai Ummat juga pasti akan saling merebut hati calon pemilih dari kelas menengah. Termasuk memperebutkan basis suara dari warga Persyarikatan Muhammadiyah.
Meski dalam khittah-nya Muhammadiyah menyatakan sebagai gerakan nonpolitik, namun publik memahami bahwa ada hubungan emosional antara PAN dan Muhammadiyah. Bahkan sebagian orang terlanjur memahami bahwa PAN merupakan partai utama Muhammadiyah.
Pandangan ini terasa tidak terlalu salah. Apalagi realitas di sejumlah daerah seringkali menunjukkan bahwa warga Muhammadiyah merupakan penyumbang suara terbesar PAN.
Semua itu tentu tidak lepas dari hubungan emosional dan historis Muhammadiyah dan PAN. Terutama pada saat periode awal pendirian PAN. Bahkan Amien Rais yang saat itu menjadi Ketua (Umum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah langsung tampil memimpin PAN.
Lebih lanjut, Bondhan memaparkan Partai Ummat jelas menempatkan ketokohan Amien Rais sebagai magnet. Dalam konteks ini kemungkinan terjadinya kanibalisme antara PAN dan Partai Ummat sangat mungkin menjadi kenyataan.
Dengan demikian, kelahiran Partai Ummat jelas menjadi ancaman serius PAN. Karena itulah jangan heran jika nanti Partai Ummat lolos verifikasi hingga menjadi kontestan pemilu, maka Partai Ummat bisa mereduksi perolehan suara PAN. Jika itu terjadi, posisi PAN tentu sangat rawan. Bahkan PAN bisa jadi tidak lolos ambang batas perolehan suara (electoral threshold).