AJUDAN Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq, mengungkap hal yang diucapkan Ferdy Sambo ke Bharada Eliezer seusai penembakan terhadap Brigadir Yosua terjadi. Daden menyebut Sambo menyatakan akan membela meski pangkat jadi taruhan.
Daden awalnya menjelaskan soal siapa saja yang ada di dalam rumah dinas Sambo, Kompleks Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022). Dia juga menjelaskan posisi Putri Candrawathi seusai penembakan terhadap Yosua terjadi.
“Berarti Saudara tahu kalau Bu Putri itu ada di kamar?” tanya hakim ke Daden yang menjadi saksi sidang pembunuhan Yosua dengan terdakwa Bharada Eliezer di PN Jaksel, Senin (31/10).
“Siap kedengaran (suara Putri) kalau ada di dalam,” ujar Daden.
Baca Juga:Suara PAN Semakin Anjlok, Siapkah Zulhas Tancap Gas di Pemilu 2024?JPU Curigai ART Ferdy Sambo Susi Pakai Earphone
Dia mengatakan Sambo kemudian masuk ke rumah, lalu meminta Putri pulang ke rumah pribadi di Jalan Saguling. Hakim juga bertanya apakah Putri sempat melihat jasad Yosua atau tidak.
“Siap, tidak tahu yang mulia, mereka di belakang saya,” ujar Daden.
Daden mengatakan Sambo memerintahkan Bripka Ricky Rizal untuk mengantarkan Putri ke rumah Saguling. Daden kemudian menceritakan momen Sambo bicara ke para ajudannya.
“Apa yang disampaikan Sambo?” tanya hakim.
“Bapak ngomong bagaimana kalau ini terjadi kepada anak, istri dan keluarga kalian?” uja Daden yang mengaku tak tahu maksud ucapan Sambo itu.
Setelah itu, menurut Daden, Sambo terlihat merangkul Eliezer dengan tangan kiri. Daden mengatakan Sambo menyatakan akan membela Eliezer.
“Siap yang saya dengar, dia megang Richard dan mengatakan, ‘Tenang saja, Chad, saya akan membela kamu walaupun pangkat dan jabatan taruhannya,” ujar Daden. (*)