PERISTIWA penyerangan bisa dialami oleh siapapun, sekalipun pejabat. Kemarin, suami Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi, Paul Pelosi, diserang di rumahnya. Penyerangan terjadi di pagi hari.
delik.news melansir dari beberapa media asing. CNN melaporkan kediaman Nancy dan Paul berada di San Fransisco, Amerika Serikat. Penyerangan itu terjadi di sana.
Juru bicara Nancy Pelosi, Drew Hammil, menerangkan penyerang sudah diamankan aparat. Kini penyerang Paul Pelosi berada di tahanan.
Baca Juga:Total Dukung Ganjar Pranowo, Mencuat Gelar Karpet Merah Gibran Rakabuming RakaVideo Detik-Detik 2 Mobil Tertimpa Batu Besar dari Tebing Kawasan Cadas Pangeran
Polisi pun masih menggali motif penyerangan terhadap Paul Pelosi. Nancy Pelosi sendiri, berada di Washington DC saat suaminya diserang.
Kemudian dalam laporan AFP, penyerang Paul itu menuntut untuk pertemu dengan Nancy. Namun, karena dia tidak bertemu Nacy, dia menyerang Paul dengan palu hingga Paul mengalami patah tulang tengkorak.
“Pak Pelosi dirawat di Rumah Sakit Umum Zuckerberg San Francisco di mana dia menjalani operasi yang sukses untuk memperbaiki patah tulang tengkorak dan cedera serius pada lengan dan tangan kanannya,” ujar juru bicara Pelosi tersebut.
“Dokternya mengharapkan pemulihan penuh,” imbuh Hammill.
Suami Nancy Sempat Berebut Palu
Saat kejadian pada Jumat (28/10) waktu setempat, Paul Pelosi (82) berada di rumah sendirian karena istrinya sedang bekerja di Washington, DC.
Polisi San Francisco mengatakan petugas menemukan penyerang di rumah pasangan itu sebelum pukul 02:30 waktu setempat, di mana si penyerang dan Paul Pelosi sedang berebut palu.
“Tersangka menarik palu dari Pak Pelosi dan menyerangnya dengan kasar,” kata kepala polisi San Francisco Bill Scott kepada wartawan, yang kemudian mengatakan bahwa Paul Pelosi dipukul setidaknya sekali.
Identitas Penyerang
Polisi mengidentifikasi penyerang tersebut. Dia adalah David Depape yang berusia 42 tahun, yang kini ditahan polisi.
Baca Juga:TGIPF: Ada Keengganan dari Dokter-dokter untuk Berikan Keterangan Kematian Korban Tragedi KanjuruhanRazer, Qualcomm dan Verizon Bikin Perangkat Game Handheld 5G dengan Snapdragon G3x
Pada konferensi pers Jumat malam, Scott mengatakan bahwa dia belum bisa secara terbuka mengungkapkan dugaan motif kejahatan tersebut.
“Ini bukan tindakan acak,” kata Scott. “Ini disengaja, dan itu salah,” ujarnya.
“Semua orang harus muak dengan apa yang terjadi pagi ini,” imbuhnya.
Media-media AS, mengutip sumber keluarga, mengatakan penyusup mengatakan kepada Paul Pelosi bahwa dia akan mengikatnya dan menunggu hingga istrinya pulang.