KEKASIH Brigadir Yosua Hutabarat, Vera Simanjuntak, mengungkap isi pembicaraan dirinya dengan Yosua sehari sebelum penembakan terjadi. Yosua, katanya, mengaku dituduh membuat istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sakit.
“Tanggal 7 (Juli) malam, jam 08.00 malam saya posisi dinas malam. Saya dapat satu panggilan tak terjawab, saya telepon balik tapi putus setelah itu langsung ada empat panggilan tak terjawab. Jam setengah 9 malam dia nelepon lagi, saya angkat. ‘Lagi di mana, Dek?’ (Saya jawab) ‘Lagi dinas malam,’” kata Vera saat menjadi saksi dalam sidang pembunuhan Yosua dengan terdakwa Bharada Eliezer di PN Jaksel, Selasa (25/10/2022).
“Dia bilang, ‘Kurang ajar orang ini, kurang ajar orang ini. Aku dituduh bikin ibu sakit,’ (Saya tanya) ‘Sakit apa?’ ‘Nggak tahu saya,’” ujar Vera.
Baca Juga:Terungkap ‘Skuad Lama’ yang Disinggung Brigadir J, Ternyata Kuat Ma’rufPakaikan Baju ke Jenazah Brigadir J, Adik Yosua: Kombes Melarang Saya
Vera mengaku bertanya ke Yosua siapa yang membuat tuduhan itu. Vera mengatakan Yosua juga menyatakan dirinya tidak memukul Putri.
“Siapa yang tuduh? ‘Adalah orang sini’. ‘Emang Abang apain ibu? Ada pukul ibu?’ ‘Ya nggaklah.’ ‘Abang diancam siapa emang yang ancam?’ ‘Squad squad sini’. ‘Kalau Abang nggak apa-apain ibu jangan takut,’ gitu saya bilang. Katanya, ‘Iya nanti dikabari lagi,’” ujarnya.
Keesokan harinya, tepatnya pada Jumat (8/7), Vera berkomunikasi lagi dengan Brigadir Yosua. Komunikasi itu menjadi yang terakhir di antara keduanya karena Yosua tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo.
“16.51 diangkat kenapa bang? ‘Nanti ya dek dikabari lagi’. Udah itu yang terakhir selebihnya nggak ada lagi,” tuturnya.
Vera juga sempat menangis saat menceritakan peristiwa itu. Hakim meminta Vera tidak menangis karena majelis hakim tidak bertujuan mengungkit masa lalu.
“Buat Vera, kalau kami tanya nggak usah nangis ya, kami nanya biar terang bukan mengungkit masa lalu ya,” tuturnya. (*)