ADIK Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat, Mahareza Rizky, menceritakan momen ketika dia menerima jenazah Yosua di RS Polri Kramat Jati, Jakarta. Reza mengaku tidak boleh mendekati jenazah Yosua saat jenazah belum masuk ke peti mati.
“Setelah saya nunggu, ada beberapa surat dikasih ke saya, saya tanda tangan nggak tahu lupa surat apa. Menunggu lama hampir setengah 4 subuh dokter keluar, dan menanyakan ‘adik almarhum Yosua’. Saya jawab ‘iya’, langsung memberi jawaban lagi ‘autopsi selesai 20 menit lagi, nanti setelah pembersihan luka-luka karena ada beberapa luka tembakan’, ketika menyampaikan seperti itu ada Kombes memberhentikan ‘cukup, Dok’, dan dokternya keluar,” ungkap Reza saat bersaksi di PN Jaksel, Selasa (25/10/2022).
Reza mengatakan saat itu dia meminta diberi kesempatan untuk memakaikan baju ke jenazah Yosua untuk terakhir kali, namun tidak diperbolehkan.
Baca Juga:Kamaruddin Simanjuntak: Ada Pertengkaran Antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Sehari Sebelum Yosua MeninggalKamaruddin Simanjuntak: Putri Candrawathi Tembak Brigadir J dengan Senjata Buatan Jerman, Hakim Ingatkan Sampaikan Informasi Secara Lengkap Beserta Sumbernya
“Saya tanya ke dokter apa boleh memakaikan baju untuk yang terakhir kalinya. Kombes tersebut sempat ngelarang saya, sampai saya sedikit ngotot, ‘saya kan adiknya, masa saya nggak boleh’, ‘udah kamu tunggu sini aja nggak usah masuk kamu, tunggu sini aja’. Saya nggak mau, tapi mau nggak mau saya tunggu, sampai masuk dalam peti pun saya nggak diperbolehkan,” ucapnya.
“Tidak sempat melihat sebelum dimasukin ke dalam peti, saya hanya bisa melihat abang saya masuk peti,” imbuhnya.
Selain itu, Reza meminta untuk menggendong jenazah Yosua sebelum dimasukkan ke peti. Tapi juga tidak diizinkan.
“‘Izin, Komandan, ini abang saya apa boleh saya menggendong terakhir kali masuk dalam peti’, (dijawab) ‘nggak boleh’, saya nunggu ketika sudah rapi masuk dalam peti. Posisi sudah dalam peti baru saya boleh lihat,” ujarnya.
Reza mengatakan dia sempat berdoa di depan peti jenazah Yosua. Saat itu, dia mendengar ada selentingan suara dari petugas.
“Melihat jenazah dibuka masih boleh, saya lihat sebentar, saya berdoa saya mendengar ada yang bilang ‘udah belum, sih’, saya masih berdoa. Begitu selesai (peti) ditutup, kami berangkat ke bandara kurang lebih jam 4 lewat,” pungkas Reza.