Kader partai yang getol memperjuangkan dan menyerukan Ganjar Pranowo dalam kegiatan internal partai. Dimulai dari acara Rapat Kerja Daerah, Rapat Kerja DPD PAN Kabupaten Cirebon Wilayah DPW PAN Jabar dan terakhir Rakernas PAN, 27 Agustus 2022. Dalam acara tersebut Heru Subagia bersama Relawan Ganjar dan Rawan Biru Indonesia menggelar aksi damai dukungan Ganjar Pranowo agar dicalonkan PAN sebagai calon nama presiden. Ia sebagai lokomotif sentral penggerak nama Ganjar Pranowo di internal PAN, ada kesan memberikan penegasan bahwa sudah saatnya perahu relawan yang ada aktif partai berlambang matahari terbit ini diarahkan kepada jantung pertahanan politik partai berlambang banteng moncong putih.
Satu dugaan mencuat atas persoalan ini, yakni relawan Ganjar Pranowo cukup jeli melihat kandang banteng mulai retak. Apabila menggunakan perspektif Heru Subagia sebagai relawan Ganjar Pranowo, mungkin kita akan menyebut relawan Ganjar Pranowo sangat solid. Namun, apabila menggunakan kacamata politik realis, dukungan relawan Ganjar Pranowo tampaknya adalah fenomena politik yang begitu biasa.
Bruce Bueno de Mesquita dan Alastair Smith dalam tulisannya In Sickness and in Health: Why leaders keep their illnesses secret memberi penjelasan menarik soal relasi pemimpin dan pendukungnya dalam politik. Dalam banyak kasus, kesetiaan pendukung terjadi jika mereka melihat pemimpin masih akan berkuasa atau memberikan keuntungan.
Baca Juga:Heru Subagia Pendukung ‘Radikal’ Ganjar Pranowo: PDI Perjuangan Jika Ingin Menang Harus Dukung Mas GanjarDrama Leslar: Kisah KDRT Berujung Cinta Bersemi Kembali
Dengan kata lain, relasi pendukung dan pemimpin dalam politik kerap kali bersifat transaksional. Mereka yang awalnya mendukung akan berlomba untuk mencari tunggangan baru apabila sang pemimpin tidak akan berkuasa lagi.
Bertolak dari Mesquita dan Smith, JoMan yang memberikan dukungan terhadap Ganjar sekiranya bertolak dari fakta bahwa Jokowi tidak dapat maju lagi di 2024. Saat ini mereka tengah mencari proyeksi tunggangan baru.
Penekanan tersebut juga diungkapkan Begog D. Winarso dalam tulisannya Nggege Mongso. Menurutnya, fenomena relawan politik yang sejak dini memunculkan diri, seperti Ganjarist, merupakan langkah agar tidak ketinggalan kereta api dan ingin mencatatkan poin kepada Ganjar sejak awal. Jika Gubernur Jateng itu menjadi RI-1, mereka akan meminta imbalan atas jasanya, baik berupa jabatan ataupun proyek. Ini dapat disebut investasi saham politik.