MENTERI Dalam Negeri Britania Raya, Suella Braverman, mundur dari jabatannya. Braverman mundur usai insiden salah kirim email.
Dilansir AFP, Kamis (20/10/2022), Braverman mengundurkan diri pada Rabu (19/10) waktu setempat, saat Perdana Menteri Liz Truss didesak mundur oleh kondisi politik Inggris. Sikap Braverman seolah kontras dengan Liz Truss yang emoh mundur.
Braverman mengatakan dia mundur setelah dia menggunakan email pribadinya untuk mengirim dokumen resmi kenegaraan kepada rekannya. Dia menyebut itu sebagai ‘pelanggaran teknis’.
Baca Juga:Buku Hitam Ferdy Sambo, Pengacara: Siap Berikan Informasi PentingPDIP: Apa yang Disampaikan Pak Ganjar Jangan Jadi Gimmick Politik
“Saya telah melakukan kesalahan; Saya bertanggung jawab; Saya mundur,” tulis Suella Braverman dalam surat pengunduran dirinya.
Kondisi pemerintahan sayap kanan (konservatif, kapitalis-ekonomi liberal) yang dipimpin Liz Truss sedang tidak stabil. Bahkan Suella Braverman mengatakan dia punya perhatian serius bahwa Liz Truss telah melanggar janji politiknya.
“Berpura-pura bahwa kita tidak bikin salah, melanjutkan pekerjaan seolah-olah tidak ada orang yang melihat kita bikin kesalahan, dan berharap semuanya bakal baik-baik saja secara ajaib, itu bukanlah politik yang serius,” tulis Suella Braverman, politikus perempuan keturunan India itu.
Maka praktis, Braverman hanya menjabat selama 43 hari saja sebagai Mendagri Inggris. Dia mundur saat pemerintahan Liz Truss dilanda krisis mengenai pemotongan pajak pemerintah.
Liz Truss Didesak Mundur
Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss didesak untuk mengundurkan diri oleh partainya sendiri, setelah seorang menteri penting mundur dari jabatannya. Dilansir kantor berita AFP, Truss didesak untuk mengundurkan diri hanya enam minggu setelah dilantik, menyusul keputusannya membatalkan kebijakan pemotongan pajak, yang menyebabkan kehancuran pasar selama krisis biaya hidup yang sudah parah.
Media The Times melaporkan kekuasaan Truss kini berada di ujung tanduk, dan mengutip seorang pendukung Truss di kabinetnya yang mengatakan ‘Ini parah’. Tabloid The Sun bahkan memuat judul halaman depan ‘Broken’, menyebut ‘otoritas Truss compang-camping setelah hari kekacauan yang luar biasa’.
Politisi Konservatif Ed Vaizey mengatakan “satu-satunya jalan keluar dari kekacauan ini adalah agar Liz Truss mundur dan seseorang ditunjuk sebagai perdana menteri oleh anggota parlemen Konservatif.” Namun, sejauh ini Truss tidak menunjukkan tanda-tanda bersedia untuk mengundurkan diri.