Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, IDAI Sarankan Hindari Pemberian Sirop Parasetamol

Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, IDAI Sarankan Hindari Pemberian Sirop Parasetamol
Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso. (Foto: Istimewa)
0 Komentar

IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan agar untuk sementera menghindari pemberian sirop parasetamol pada anak. Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan dini, berkaca dari kasus gagal ginjal akut misterius atau Acute Kidney Injury (AKI) pada anak terjadi di Gambia, Afrika Barat yang diduga akibat sirop yang mengandung parasetamol.

Ketua Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, hingga saat ini, gangguan/gagal ginjal akut misterius pada anak ini masih dalam tahap investigasi. Namun, untuk sementara dapat melakukan pencegahan dengan menghentikan sementara pemberian sirop atau obat-obatan pada anak, sembari mencari bukti-bukti penyebab kasus gagal ginjal akut.

Piprim menuturkan, anak-anak yang terkonfirmasi terkena gangguan atau gagal ginjal akut misterius ini, pada umumnya sehat dan tidak memiliki penyakit komorbid atau kelainan ginjal bawaan.

Baca Juga:Jokowi Pastikan Stadion Kanjuruhan Bakal DiruntuhkanYanto Irianto Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum dari Unissula

“Ini benar-benar suatu hal yang misterius. Kalau saja benar, kasus Gambia ini, mungkin langkah kewaspadaan menyetop dulu asupan obat-obatan saat anak sakit terutama sirop anak,” kata Piprim yang dipantau dari siaran langsung Instagram Ikatan Dokter Indonesia (IDI) (@ikatandokterindonesia), Selasa (18/10/2022).

Dikatakan Piprim, pemberian obat sebaiknya hanya untuk anak yang memiliki penyakit bawaan seperti asma dan lainnya. Sementara bagi anak yang terserang batuk, pilek dan lainnya untuk sementara menghindari pemberian obat.

Dalam hal ini, orang tua dapat merawat anak yang sedang sakit dengan menjaga asupan makanan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta tidur yang cukup.

Menurut Piprim, masyarakat memiliki kecenderungan ketika anak sakit langsung diberi obat. Bahkan, mereka memberi obat dengan dosis cukup keras seperti antibiotik. Pasalnya, obat antibiotik saat ini mudah dibeli.

Khusus kasus sirup mengandung parasetamol ini, kata Piprim, IDAI sedang melakukan investigasi bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Namun, sebagai bentuk kewaspadaan dini, sebaiknya dihentikan sementara.

Kendati demikian, Piprim menegaskan, sirop parasetamol ini belum dapat dipastikan sebagai penyebab utama kasus di Indonesia. Apalagi berdasarkan kasus yang dilaporkan IDAI daerah berbeda-beda gejala anak, sehingga benar-benar masih misterius. (*)

0 Komentar