TERSANGKA tragedi Kanjuruhan yang merupakan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menjalani pemeriksaan di Polda Jatim, Rabu (12/10). Salah satu yang ditanya penyidik dalam pemeriksaan itu ialah jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang tetap dimainkan malam hari.
Sebelumnya Polres Malang sempat meminta agar pertandingan Arema FC vs Persebaya dimainkan sore hari karena pertimbangan keamanan. Namun permintaan itu ditolak PT LIB. Penolakan itu dinilai sebagi salah satu penyebab tragedi Kanjuruhan.
Usai pemeriksaan, Hadian melalui kuasa hukumnya, Mustofa Abidin, mengungkapkan alasan tidak mengubah jadwal kick off tersebut.
Baca Juga:Indosiar Bantah Tolak Majukan Jadwal Kick-Off Laga Arema vs Persebaya di Stadion KanjuruhanTimnas Indonesia U-17 Digulung Malaysia 1-5, Bima Sakti: Saya Bertanggung Jawab Atas Kekalahan Ini
“Jadi persoalan jam tayang itu kan memang sudah ditentukan sejak awal. Semua berjalan sesuai dengan yang sudah dijadwalkan itu. Memang perubahan-perubahan itu tidak bisa serta merta berubah, tidak serta merta ada persetujuan, harus berubah dan sebagainya, tidak bisa seperti itu,” katanya kepada wartawan, Rabu (12/10).
Mustofa mengatakan pertandingan bisa tetap berjalan sesuai jadwal karena sudah ada rekomendasi keamanan.
“Semua sudah dilakukan ya, artinya sudah ada permohonan keberatan. LIB juga sudah menjawab dan rekomendasi sudah dikeluarkan keamanan. Sudah kita sampaikan objektif dalam pemeriksaan kali ini,” terangnya.
Versi Polri dan TGIPF
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan berdasarkan penyelidikan jadwal Arema FC vs Persebaya tidak diubah ke sore karena PT LIB takut kena penalti.
“Ditolak LIB (permintaan kick off Arema FC vs Persebaya sore) dengan alasan kalau waktu digeser dengan pertimbangan penayangan langsung dan ekonomi yang bisa memunculkan penalti,” kata Sigit dalam jumpa pers di Polres Malang, Kamis (6/10) malang.
Sementara anggota TGIPF, Rhenald Kasali, mengatakan PT LIB tidak bisa mengubah jadwal pertandingan karena permintaan Indosiar selaku pemegang hak siar Liga 1. Hal ini disampaikannya usai bertemu dengan PT LIB dan PSSI di Kemenko Polhukam pada Selasa (11/10).
“Semuanya melempar ke broadcaster [Indosiar]. PT LIB mengatakan, broadcaster mintanya begitu [Arema FC vs Persebaya main malam], harus dipenuhi. Karena kontrak, kontraknya cukup besar,” kata Rhenald kepada wartawan.