Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius, Ada 14 Provinsi 131 Anak di Indonesia

Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius, Ada 14 Provinsi 131 Anak di Indonesia
Ilustrasi
0 Komentar

IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan peningkatan kasus gangguan ginjal akut misterius sejak Januari 2022. Dalam dua bulan terakhir, terjadi lonjakan kasus sampai lebih dari 100 anak mengidap penyakit tersebut yang belum diketahui penyebabnya.

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K), mengungkapkan ada 14 provinsi yang sudah melaporkan kasus gangguan ginjal akut misterius tersebut, di antaranya:

  1. Jakarta
  2. Jawa Barat
  3. Jawa Tengah
  4. Banten
  5. Bali
  6. Kalimantan Timur
  7. Kalimantan Selatan
  8. Sulawesi Selatan
  9. Aceh
  10. Sumatera Barat
  11. Jambi
  12. Kepri
  13. Papua Barat
  14. NTT

“Ada 14 provinsi yang sudah melapor (kasus gangguan ginjal akut misterius),” tuturnya dalam temu media daring, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga:Anies Baswedan Ungkap Saringan Sampah Sungai Ciliwung Mampu Cegat 20 Ton Per hari yang Penuhi Pintu Air Manggarai dan KaretBermula dari Video Viral, Polri Pecat 3 Anggota Tersangka Percobaan Pencurian Motor di Medan

dr Eka juga menjelaskan, pasien gangguan ginjal akut misterius kebanyakan diidap oleh anak berusia di bawah lima tahun (balita). Namun, ada juga yang mencapai usia delapan tahun.

Lantaran hal itu, ia mengingatkan kepada orang tua untuk memperhatikan kondisi sang anak, terutama dari volume buang air kecil. Apabila mengalami penurunan, segera memeriksakan anak ke rumah sakit.

“Yang terkena pada umumnya adalah anak-anak berusia balita yang terbanyak. tapi ada juga yang sampai usia delapan tahun. Data di Jakarta ya, ini karena saya banyak melihat datanya di Jakarta,” ungkapnya.

“Tapi kalau untuk sebaran di Indonesia, kurang lebih sama di bawah lima tahun. Ada juga mereka di luar Jakarta yang sampai belasan tahun. Di Jakarta kami belum mendapatkan yang di atas delapan tahun,” ujarnya.

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi Nefrologi IDAI dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) mengatakan anak-anak yang terinfeksi penyakit tersebut mengalami gangguan buang air kecil dalam tiga sampai lima hari.

Dari 131 pasien yang dilaporkan, kebanyakan membutuhkan cuci darah.

“Untuk persentasenya, di Jakarta 80-90 persen ya membutuhkan cuci darah,” kata dr Eka dalam konferensi pers virtual, Selasa (11/10/2022).

Lebih lanjut dr Eka menyebut hingga kini pasien gagal ginjal akut misterius pada anak umumnya berusia di bawah lima tahun (balita). Namun, ada juga yang mencapai usia delapan tahun.

Baca Juga:Polri Perbarui Data Terkini Jumlah Korban Meninggal Dunia di Tragedi Kanjuruhan: 132 OrangDubes Rusia untuk Indonesia Sebut Kehadiran Valdimir Putin pada KTT G20 di Bali Ditentukan Situasi Geopolitik

Kasus gagal ginjal akut misterius ini disebut sudah ada sejak Januari, namun mulai melonjak di periode Agustus dan September. Sejauh ini belum ada pasien gagal ginjal kronik yang harus cuci darah rutin.

0 Komentar