Tragedi Kanjuruhan: 5 Hal Ini Jadi Sorotan Media Internasional, Salah Satunya Soal Reformasi Polri

Tragedi Kanjuruhan: 5 Hal Ini Jadi Sorotan Media Internasional, Salah Satunya Soal Reformasi Polri
0 Komentar

Penggunaan Gas Air Mata

Sejumlah media asing juga menyinggung soal penggunaan gas air mata yang dilakukan polisi untuk mengendalikan massa.

“Polisi Dikecam setelah 125 Orang Tewas dalam Serbuan Stadium di Indonesia,” demikian judul artikel dari media Singapura Channel NewsAsia.

Selain Channel NewsAsia, media Inggris The Guardian dan BBC turut menyoroti penggunaan gas air mata oleh polisi Indonesia dalam menyikapi kerusuhan di Kanjuruhan.

Baca Juga:Update Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan: 704 OrangPrancis Desak Warganya yang ada di Iran Diminta Pulang

“Tragedi Sepak Bola Indonesia: Pertanyaan Mencuat terkait Respons Kepolisian,” bunyi judul artikel The Guardian.

Laporan mendalam koran AS The Washington Post bahkan mencatat ada sekitar 40 tembakan gas air mata, flare, dan sejenisnya dilontarkan aparat keamanan di stadion. Hal itu didapat surat kabar itu setelah mengusut jejak video amatir saksi mata yang sudah diverifikasi hingga cerita dari mereka yang ada di lokasi kejadian.

Reformasi Polri

Media Amerika Serikat, Bloomberg, membahas kemungkinan tragedi Kanjuruhan mendesak Presiden RI Joko Widodo untuk mereformasi kepolisian.

Bloomberg merilis artikel bertajuk “Deadly Stampede Pressures Jokowi to Revamp Indonesia Police” pada Selasa (4/10).

“Tragedi mematikan dalam pertandingan sepak bola akibat polisi menembakkan gas air mata menambah tekanan terhadap Presiden Joko Widodo untuk menilik pasukan keamanan yang kerap dikritik atas kebrutalan dan korupsinya,” demikian bunyi paragraf pertama artikel itu.

Dalam artikel itu, Bloomberg menyoroti larangan FIFA menggunakan gas air mata di laga sepak bola. Meski begitu, kepolisian RI tetap menggunakan gas air mata dan membuat warga panik.

Warganet juga ramai-ramai mendesak pemecatan beberapa pejabat tinggi kepolisian.

“Kekecewaan publik terhadap polisi meningkat, terutama ketika mereka terlihat bertindak keras terhadap orang miskin dan tak menjalankan tugas dengan adil,” ujar mantan pemimpin redaksi Tempo, Bambang Harymurti, dalam pemberitaan Bloomberg.

Baca Juga:Anies Baswedan Hadiri Peringatan Maulid Nabi di Kediaman Habib Rizieq SyihabAda 2 Faktor Sangat Menentukan Peluang AHY Dampingi Anies Baswedan

Ia kemudian berkata, “Tindakan polisi dapat memicu seruan untuk reformasi. Posisi Jokowi bisa lebih baik jika ia mengambil langkah tegas dan menyelidiki penggunaan kekuatan berlebihan oleh polisi.”

Penetapan Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Beberapa media asing juga menyoroti Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang menetapkan enam tersangka tragedi Kanjuruhan.

0 Komentar