Tragedi Kanjuruhan: 5 Hal Ini Jadi Sorotan Media Internasional, Salah Satunya Soal Reformasi Polri

Tragedi Kanjuruhan: 5 Hal Ini Jadi Sorotan Media Internasional, Salah Satunya Soal Reformasi Polri
0 Komentar

TRAGEDI Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober lalu merupakan salah satu insiden paling mematikan sepak bola dunia hingga menewaskan setidaknya 131 orang.

Kerusuhan berujung kepanikan massal hingga desak-desakan antara penonton atau stampede itu juga menjadi sorotan media internasional dari berbagai negara.

Sejumlah media asing bahkan sampai membuat laporan mendalam hingga dokumen investigatif terkait tragedi Kanjuruhan.

Berikut beberapa fakta yang disorot media asing soal tragedi Kanjuruhan:

Momen Tragedi Kanjuruhan

Baca Juga:Update Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan: 704 OrangPrancis Desak Warganya yang ada di Iran Diminta Pulang

Berbagai media asing ramai-ramai mengabarkan tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10). Kala itu, jumlah korban tewas mencapai 127 orang dan menggemparkan dunia.

Tragedi ini terjadi kala Arema FC kalah melawan Persebaya dalam pertandingan hari itu.

The Guardian menjadi salah satu yang memberitakan tragedi Kanjuruhan tersebut, dengan menurunkan berita berjudul “More than 120 people reportedly killed in riot at Indonesian football match.” (Lebih dari 120 orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan di pertandingan sepak bola Indonesia).

The New York Times juga ikut menulis berita soal Kanjuruhan, dengan judul “Riots at Indonesian Soccer Match Leave Several Fans Dead” (Ricuh di pertandingan sepak bola Indonesia menewaskan beberapa fans tewas).

Selain itu, media Inggris The Mirror turut menyoroti tragedi Kanjuruhan. Mereka menayangkan berita berjudul, “Dozens of football fans killed in mass riot involving tear gas as league suspended.” (Lusinan suporter sepak bola tewas di kerusuhan massal yang melibatkan tembakan gas air mata, dan liga dihentikan).

Puluhan Anak Tewas

Beberapa media asing menyoroti jumlah anak-anak yang tewas dalam tragedi Kanjuruhan.

The Straits Times, media Singapura, menjadi salah satu media yang mengangkat korban anak-anak dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga:Anies Baswedan Hadiri Peringatan Maulid Nabi di Kediaman Habib Rizieq SyihabAda 2 Faktor Sangat Menentukan Peluang AHY Dampingi Anies Baswedan

“32 anak-anak di antara 125 korban tewas dalam tragedi stampede, tim investigasi dibentuk,” bunyi judul artikel The Straits Times pada Senin (3/10).

Media Singapura lainnya, yakni Channel NewsAsia, turut menyoroti korban anak-anak di tragedi Kanjuruhan.

“Setidaknya 32 anak-anak meninggal dalam bencana di stadion Indonesia, kepala polisi dipecat,” demikian judul artikel Channel NewsAsia.

Media Australia ABC News, media China The South China Morning Post, portal berita AS CNBC, sampai kantor berita AFP dan Reuters turut memberitakan puluhan anak meninggal dalam tragedi sepak bola paling mematikan dalam puluhan tahun terakhir itu.

0 Komentar