Selain itu, puluhan ahli Israel dikirim ke Myanmar untuk misi pelatihan. Sementara perwira militer Myanmar datang ke Israel untuk instruksi komprehensif tentang pangkalan IDF. Israel juga mendirikan perusahaan pelayaran, pertanian, pariwisata dan konstruksi di Myanmar
Selain itu, orang Myanmar terinspirasi untuk mengikuti jejak Israel dalam invasi dan perampasan tanah. Oleh karena itu, militer Myanmar juga mendirikan pangkalan militer di wilayah yang dihuni oleh etnis minoritas.
“Kami tertarik untuk membangun hubungan antara Mossad kami dan Mossad Burma,” tulis Kalman Anner, Direktur Asia Desk pada Januari 1982, setelah rezim Israel melihat pembersihan etnis orang-orang Rohingya sebagai peluang.
Baca Juga:Indonesia Tolak Usul Amerika Serikat Soal Penyelenggaraan Debat Isu Uighur, Begini Penjelasannya20 Polisi Diduga Langgar Etik Terkait Proses Pengamanan di Stadion Kanjuruhan
Menurut laporan oleh Badan Pembangunan Internasional Ontario (OIDA), sejak 25 Agustus 2017, hampir 24.000 Muslim Rohingya telah dibunuh oleh pasukan Negara Myanmar. Sementara lebih dari 34.000 orang Rohingya dilemparkan ke dalam api, lebih dari 114.000 lainnya dipukuli, serta sebanyak 18.000 perempuan dan anak perempuan diperkosa. Lebih dari 115.000 rumah dibakar.
Namun setelah mendapatkan kritik publik, pada Juli 2019 Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan, Myanmar tidak lagi dapat mengirim perwakilan ke pameran senjata di Israel. (*)