DELEGASI Pemerintah Indonesia menolak usul Amerika Serikat soal penyelenggaraan debat tentang situasi Uighur di Xinjiang, China, di Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB. Ada penjelasan di balik penolakan Indonesia tersebut.
Indonesia menyebut usulan tersebut tidak akan menyelesaikan masalah HAM di wilayah tersebut. Indonesia menilai usul ini tidak menghasilkan kemajuan berarti.
“Indonesia memandang pendekatan yang diajukan oleh negara pengusung dalam Dewan HAM hari ini tidak akan menghasilkan kemajuan yang berarti, utamanya karena tidak mendapat persetujuan dan dukungan dari negara yang berkepentingan,” kata Wakil Tetap RI di Jenewa Dubes Febrian A Ruddyard, dalam keterangannya, Jumat (7/10/2022).
Baca Juga:20 Polisi Diduga Langgar Etik Terkait Proses Pengamanan di Stadion KanjuruhanWaspada! Kosmetik Ilegal Mengandung Bahan Kimia Berbahaya Marak di e-Commerce
“Berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut, Indonesia tidak dalam posisi untuk mendukung rancangan keputusan mengenai penyelenggaraan debat tentang situasi HAM di Wilayah Otonomi Xinjiang Uyghur,” ujarnya.
Namun, Febrian menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menyelesaikan masalah Uighur. Indonesia merasa perlu berperan aktif untuk menjaga kondisi di Uighur.
“Sebagai negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia dan sebagai demokrasi yang aktif dan dinamis, Indonesia tidak bisa menutup mata terhadap kondisi saudara dan saudari Muslim di bagian dunia lainnya,” katanya.
“Adalah tanggung jawab Indonesia sebagai bagian dari umat Islam, untuk saling menjaga satu sama lain,” sambungnya.
Dia mengatakan ada sejumlah hal yang telah dilakukan Indonesia di kasus Uighur. Seperti hubungan antarkomunitas muslim Indonesia dan muslim Uighur serta diskusi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah China.
“Komunitas Muslim Indonesia dan masyarakat sipil juga terus memberikan perhatian khusus terhadap situasi umat Muslim Uyghur,” katanya.
“Berkenaan dengan hal ini, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah melakukan diskusi dengan Pemerintah dan masyarakat Tiongkok terkait pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia umat Muslim Uighur,” ucapnya.
Usul Debat Situasi Uyghur Ditolak di Dewan HAM PBB
Baca Juga:Pidato Bung Karno Tentang Maulid Nabi: Jikalau Engkau Benar-benar Merayakan, Kerjakanlah Apa yang Ia PerintahkanKorban Tragedi Kanjuruhan, Hijaber Cantik Ini Alami Mata Merah dan Kantung Matanya Hitam Kebiruan
Sebagaimana diketahui, Dewan HAM PBB melakukan pemungutan suara tentang penyelenggaraan debat kondisi Uighur, wilayah Xinjiang China. Hasilnya, mayoritas menentang dilakukan perdebatan dugaan pelanggaran di wilayah tersebut.
Dilansir dari AFP, Jumat (7/10), pemungutan suara itu dilakukan pada Kamis (6/10). Usulan pemungutan itu dibawa oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya pada bulan lalu.