SEORANG hijaber cantik menjadi korban dari tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Dia mengalami mata merah akibat tembakan gas air mata. Selain itu, kantung matanya hitam kebiruan. Hal ini diungkapkan dari postingan Instagram @andreli_48, yang dikutip Jumat (7/10/2022).
“Polisi harus bertanggung awab… Haramkan penggunaan gas air mata dalam stadion,” ungkap salah satu netizen @frs_m*mr dalam postingan tersebut.
Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM, Chairul Anam menyebut,kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, disebabkan akibat gas air mata yang ditembakan oleh polisi ke suporter dalam stadion.
Baca Juga:Presiden Jokowi Bersyukur FIFA Tidak Menghukum Sepak Bola IndonesiaDetik-detik Ambruknya Tembok Podium MTsN 19 Pondok Labu Saat Diguyur Hujan Beredar di Medsos
“Jadi kalau ada informasi yang bilang bahwa suporter ke sana mau menyerang pemain itu tidak seperti itu,” ujarnya kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
“Gas air mata lah yang membuat panik dan sebagainya sehingga ada terkonsentrasi di sana di beberapa titik pintu. Ada pintu yang terbuka sempit. Terus ada pintu yang tertutup. Itulah yang membuat banyak jatuh korban,” sambungnya.
Menurutnya, kondisi awal kericuhan merupakan keterangan paling valid dalam merunut kejadian ricuh Kanjuruhan tersebut yang menyebabkan banyak korban jiwa. Akibatnya, 131 orang tewas termasuk 2 anggota polisi.
Semprotan gas air mata dari polisi menyebabkan mata menjadi gelap dan perih. Selain itu, dapat menyebabkan iritasi membran mukus pada mata, hidung, mulut, dan paru-paru. Akibatnya, akan memicu tangis, bersin, batuk, kesulitan bernapas, nyeri di mata, dan buta sementara.
Jika terkena paparan gas ini, efek yang ditimbulkan juga bisa berdampak panjang, yaitu dapat mengganggu sistem pernapasan, luka dan penyakit mata parah, yakni keratitis, glaukoma, dan katarak, radang kulit, kerusakan pada sistem peredaran darah dan pencernaan. Bahkan hingga kematian, khususnya pada kasus dengan paparan tinggi.
Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu (01/10/2022) kemarin masih menyebabkan luka mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Kondisi kericuhan itu terjadi akibat penembakan gas air mata untuk menertibkan amukan massa. Hal ini yang membuat seluruh penonton panik. Akibat kepanikan itulah, mereka berbondong-bondong pergi menuju pintu keluar.
Baca Juga:Polri Bantah Hasil Investigasi The Washington Post Sebut Ada 40 Tembakan Gas Air MataPolisi Paparkan Hasil Visum Milik Lestti Kejora
Akan tetapi, pintu yang terbuka meiliki jalur yang sempit untuk dilewati. Bahkan, ada beberapa pintu yang tertutup. Maka dari itu, tragedi ini menimbulkan banyak korban sebanyak 131 orang tewas termasuk 2 anggota polisi.