EMPAT anggota TNI yang menyerang suporter Arema FC saat tragedi Kanjuruhan minta maaf. Hal ini disampaikan Panglima TNI Andika Perkasa. Dia memastikan bahwa 4 anak buahnya telah mengaku melakukan aksi tersebut.
Salah satu yang disorot publik adalah seorang anggota TNI yang melakukan tendangan ‘kungfu’ ke suporter. Seorang suporter merekam peristiwa itu dan videonya viral di media sosial.
Setelah lima hari tragedi berlalu, beredar video di Twitter, 2 orang berseragam TNI menemui suporter yang ditendang tersebut. Mereka berbincang dengan keluarga dan seorang pemuda yang diduga suporter korban tendangan anggota TNI.
Baca Juga:Barang Bukti Kasus Tewasnya Brigadir J dan Obstruction of Justice, Salah Satu Barbuk yang Dilimpahkan 3 Pistol1.252 Rumah di 6 Kelurahan Tangsel Terendam Banjir
Salah seorang TNI itu kemudian menjelaskan bahwa dirinya sempat memutarkan video itu kepada anak buahnya. Dia bertanya siapa yang melakukan tendangan.
“Saya tanya siapa pelakunya, ternyata dengan kesatria dia ini mengaku,” ujar dia sembari menunjuk anggota TNI lainnya di sebelahnya.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya Kolonel Arm Kusdi membenarkan permintaan maaf itu. Ditegaskan pula yang ada di video itu adalah Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto.
“Iya benar, itu Pangdam yang langsung ke sana, ke rumah korban tendangan itu. Kemarin sore. Langsung didampingi oleh Pangdam untuk meminta maaf kepada korban,” kata Kusdi, Rabu (5/10/2022).
Saat ini, kata Kusdi, personel TNI yang mengakui telah menendang itu sedang diproses hukum di Pompdam. Ia diduga telah melakukan pelanggaran disiplin dan harus menghadapi sejumlah sanksi.
“Orangnya yang nendang sudah diproses hukum di Pompdam. Dugaannya pelanggaran disiplin,” kata Kusdi.
Di dalam video yang beredar di Twitter itu, Pangdam V/Brawijaya sempat menyampaikan kepada keluarga dan korban tendangan itu bahwa si pelaku penendangan itu sebenarnya sudah berniat minta maaf.
Baca Juga:Berikut Nama-nama 131 Korban Tewas dalam Tragedi KanjuruhanMateri Roasting Dianggap Kasar, Hillary Brigitta Lasut Laporkan Komika Mamat Alkatiri ke Polisi
“Kemarin dia nyari-nyari sebenarnya, mau minta maaf,” ujar Pangdam di video.
“Nggih, kulo pengen ketemu kalih panjenengan. Kulo khilaf, pangapunten (Iya, saya ingin ketemu Anda. Saya khilaf, maaf,” tambah personel pelaku penendangan.
Sementara keluarga korban menimpali permintaan maaf Pangdam dan personel TNI pelaku penendangan terhadap anaknya tersebut.
“Umpama larene salah ngoten kulo mboten nopo’o. Larene ngerusak nopo ngerusuhi, saestu kulo mboten masalah. Tapi posisine nggih ngoten iku, larene tiange mboten lapo-lapo (Kalau seumpama anaknya salah saya tidak masalah. Kalau merusak atau berbuat rusuh, sungguh saya tidak masalah. Tapi posisinya anak saya enggak ngapa-ngapain, pak),” ujar ibu suporter korban ‘kungfu’ itu. (*)