BELASAN aparat kepolisian dari satuan Brimob menjaga ketat proses pelimpahan tersangka kasus pembunuhan berencana Ferdy Sambo dari polisi ke Kejaksaan Agung (Kejagung), Rabu (5/10).
Penjagaan tersebut membuat awak media kesulitan mengambil gambar dan meminta keterangan Sambo. Sejumlah awak media pun melayangkan protes kepada petugas.
Berbeda dari para tersangka lain seperti Kuat Maruf dan Ricky Rizal, yang ditunjukkan di hadapan awak media. Sejak kedatangan Sambo, petugas memberi perlakuan khusus kepada mantan Kadiv Propam Polri itu.
Baca Juga:Kementerian PPPA: 33 Anak Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan, Paling Kecil Umur Empat TahunImbas Tragedi Kanjuruhan Pos Polantas di Makassar Dilempar Bom Molotov
Saat tiba di Kejagung, aparat bahkan menutup rapat Sambo dari bidikin awak media. Petugas bahkan memayungi Sambo di bawah gerimis.
Pengawalan ketat terhadap Sambo ini bertolak belakang dengan kesepakatan awal antara petugas Brimob dengan wartawan di Kejagung. Wartawan meminta Brimob tidak menghalangi proses peliputan.
Saat meninggalkan Kejagung dan telah mengenakan rompi merah Kejagung, Sambo juga dikawal ketat hingga memasuki mobil rantis untuk kembali membawa Sambo ke Rutan Bareskrim.
Para awak media mempertanyakan perlakuan khusus Kejagung dan petugas terhadap Sambo. Menurut mereka, Sambo adalah tersangka dan bukan lagi jenderal bintang dua Polri karena telah dipecat buntut kasusnya.
Berdasarkan pantauan, Ferdy Sambo tiba di Kantor Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) sekitar pukul 11.44 WIB, Rabu (5/10/2022).
Sebagai tersangka, Ferdy Sambo datang dikawal dengan polisi menggunakan kendaraan taktis dalam acara penyerahan berkas tahap dua. Saat itu, cuaca sedang turun hujan. Di sinilah, perlakuan yang tampak istimewa diberikan kepada Ferdy Sambo.
Berawal dari tindakan anggota Provos yang menggunakan jas hujan berwarna kuning menghalangi-halangi area tangkapan gambar awak media.
Baca Juga:3 Fakta Penting dalam Investigasi Tragedi KanjuruhanKeterlibatan CIA dalam Peristiwa Gerakan 30 September, Beredar Dokumen Mossad Soal Pembantaian PKI dan Kelompok Kiri di Indonesia
Beberapa kali awak media yang meliput meminta agar Provos tersebut tak menghalangi tangkapan gambar.
Namun, di luar dugaan, Provos tersebut justru mengambil payung dan semakin menghalangi tangkapan gambar awak media.
Provos tersebut kemudian menyerahkan payung ke salah satu anggota Brimob dan memayungi Ferdy Sambo saat keluar kendaraan taktis.
Payung yang menghalangi area tangkapan gambar wajah Ferdy Sambo itu sontak membuat awak media kecewa, khususnya para fotografer.