Presiden FIFA Gianni Infantino mengeluarkan pernyataan atas tragedi stadion Kanjuruhan yang menewaskan 129 orang, 33 diantaranya anak-anak
“Kami mencarinya di UGD, tapi dia tidak ada di sana. Rumah sakit menyuruh kami untuk melihat kamar mayat. Kebingungan terjadi karena putri saya tidak membawa kartu identitas.”
Saksi lain melaporkan mendengar orang tua berteriak “di mana anak saya” di antara kekacauan, dan seorang pria mengatakan kepada BBC bahwa dia melihat orang tua pingsan saat melindungi anak-anak mereka.
Baca Juga:Tragedi Kanjuruhan Catat Korban Anak-anak Usia 4-17 Tahun, 8 Perempuan 25 LakiJumlah Data Sebaran Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Membingungkan Publik, Susi Pudjiastuti: Beri Angka yang Sejujurnya
“Seorang ibu pingsan saat memeluk anaknya, di sebelahnya anak laki-laki pingsan,” katanya.
“Kemudian beberapa pendukung mengangkat ibu dan anak itu untuk keluar dari stadion. Mereka tidak sadar ketika digendong itu karena gas air mata.”
Ketika kemarahan meningkat terhadap polisi, Menko Polkam Mahfud MD mengumumkan bahwa satuan tugas khusus dibentuk untuk penyelidikan.
“Kami meminta Polri untuk menemukan pelaku yang telah melakukan kejahatan dalam beberapa hari ke depan,” kata Mahfud MD dalam sebuah pernyataan.
“Kami meminta mereka untuk … mengambil tindakan terhadap mereka dan kami juga berharap polisi nasional akan mengevaluasi prosedur keamanan mereka.” (*)