PENYEBAB kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang masih terus diusut. Sejauh ini, Polri telah memeriksa 18 anggota yang terlibat langsung saat pengamanan pertandingan sepak bola yang berujung malapetaka.
“Memeriksa anggota yang terlibat langsung dalam pengamanan sudah dilakukan pemeriksaan terhadap 18 orang, anggota yang bertanggungjawab atau sebagai operator memegang senjata pelontar,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Malang, Senin, 3 Oktober.
Kemudian, tim Laboratorium Forensik (Labfor) juga sedang menganalisa puluhan CCTV yang terpasang di 32 titik. Pendalaman ini dilakukan untuk mengetahui penyebab atau pemicu kericuhan tersebut.
Baca Juga:Polisi Periksa Direktur LIB, Ketua PSSI Jatim, Ketua Panitia Penyelenggara dari Arema hingga Kadispora Provinsi JatimPolri Dalami Penggunaan Gas Air Mata di Balik Tragedi Kanjuruhan
“Mulai tadi malam dan hari ini maish bekerja, mendalami dan menganalisa 32 titik CCTB yang ada di sekitar stadion Kanjuruhan dan beberapa lokasi. kemudian juga melakukan analisa terhadap 2 DVR,” ungkapnya.
Lalu, tim Labfor juga turut menyita 6 ponsel yang sebagian merupakan milik korban.
Dari rangkaian pemeriksaan dan pendalaman itu, diharapkan dalam waktu dekat penyebab kericuhan itu akan terungkap.
“Dari 6 buah HP itu berhasil diidentifikasi 3 HP milik korban dan 3 HP lagi masih di proses karena 3 HP tersebut dipasword jadi agak sulit nanti akan didalami juga oleh tim Labfor,” kata Dedi.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bakal mengusut penyebab terjadinya kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. Tim dari Bareskrim hingga Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) telah dikerahkan.
Langkah inipun sebagai tindaklanjut instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengusut tuntas tragedi tersebut.
“Saat ini saya telah mengajak tim dari Mabes Polri terdiri dari Bareskrim, Propam, Sops, Pusdkkkes, Inafis, Puslabfor untuk melakukan langkah-langkah terkait pendalaman terhadap investigasi yang kami lakukan,” ujar Sigit. (*)