PRESIDEN Jokowi kembali memberikan pernyataan terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan yang memakan banyak korban jiwa.
Berdasarkan data Polri, hingga Senin (3/10) siang, jumlah korban tewas 125 orang. Sedangkan 325 orang mengalami luka baik ringan maupun berat.
“Kan sudah saya sampaikan, diinvestigasi tuntas. Diberikan sanksi memang kepada yang bersalah,” kata Jokowi kepada wartawan di sela kunjungan di Kabupaten Batang.
Baca Juga:Buntut Tragedi Kanjuruan Kapolri Copot Kapolres Malang, Ini Profil AKBP FerliPolri Periksa 20 Orang Saksi, Kasus Kanjuruhan Naik ke Penyidikan
Jokowi menambahkan, dirinya juga sudah memerintahkan Menko Polhukam Mahfud MD, Kapolri Jenderal Listyo Sigit hingga Menpora Zainudin Amali untuk mempercepat pengusutan kasus ini.
“Saya kira juga perintah saya sudah jelas kepada Menko Polhukam, kepada Kapolri, kepada Menpora semuanya sudah jelas,” ucap Jokowi.
Eks Gubernur DKI itu kemudian disinggung apakah akan mengunjungi keluarga korban. Namun ia mengatakan belum ada rencana.
“Belum ada rencana,” kata Jokowi.
Duel antara Arema FC vs Persebaya pada pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10), berakhir ricuh.
Aparat menembakkan gas air mata ke kerumunan suporter usai situasi tidak kondusif. Akibatnya fatal, banyak suporter tewas karena sesak napas hingga terinjak saat akan keluar dari stadion karena panik.
Cara menanggulangi kerusuhan suporter dengan gas air mata sebenarnya dilarang oleh FIFA. Hal ini tertuang dalam pasal 19 aturan FIFA menyoal Stadium Safety and Security Regulations.
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta telah memberikan penjelasan terkait hal itu. Menurutnya, gas air mata sengaja ditembakkan karena situasi semakin tidak kondusif. Apalagi menurut Nico, ada oknum suporter yang menyerang aparat. (*)