DIDUGA dampak tragedi Stadion Kanjuruhan yang dilaporkan menewaskan ratusan orang, Pos polisi lalulintas (Polantas) di Makassar dilempar bom molotov, Minggu (2/10/22) malam.
Dugaan pelemparan bom molotov di Pos Polantas di pertigaan Jl A Pangeran Pettarani dan Jl Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, ada kaitannya dengan tewasnya ratusan reporter Arema Malang. Pasalnya, di dinding Pos Polantas itu terdapat tulisan “Polisi Pembunuh Suporter Malang”.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS membenarkan adanya pembakaran pos polantas akibat lemparan bom molotov. Lando mengatakan, aksi ini diduga dilakukan oleh orang tak dikenal, sekitar pukul 22.30 WITA, malam.
Baca Juga:3 Fakta Penting dalam Investigasi Tragedi KanjuruhanKeterlibatan CIA dalam Peristiwa Gerakan 30 September, Beredar Dokumen Mossad Soal Pembantaian PKI dan Kelompok Kiri di Indonesia
“Iya benar, telah terjadi pelemparan bom molotov yang mengakibatkan kerusakan dan kebakaran di Pos Polantas Alauddin,” kata Lando, Senin (3/10/22).
Lando menyebut, aksi pembakaran pos polantas ini beruntung cepat diketahui oleh driver ojol yang berada tak jauh dari lokasi. Sehingga, dia bersama warga langsung memadamkan api.
“Driver Ojol yang pertama melihat api di Pos itu. Aksi teror ini sementara dalam penyelidikan. Tapi diduga ada kaitannya dengan Stadion Kenjuruhan Malang yang rusuh, karena di dinding pos ada tulisan, “Polisi Pembunuh Suporter Malang”. Kami minta warga jangan terprovokasi,” ucap Lando. (*)