DIREKTUR Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) Sergey Naryshkin mengatakan, Rusia terus mengumpulkan fakta mengenai sabotase terhadap Nord Stream, tetapi beberapa data tidak langsung menunjukkan jejak Barat.
Dia membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara di program saluran televisi Rossiya-1 berjudul ‘Moskow, Kremlin, Putin’.
“Kami terus mengumpulkan fakta. Selama ini tidak langsung. Tapi data tidak langsung, baik data yang sudah dipublikasikan sebelumnya maupun data yang belum ada di ranah publik, tentu saja mengarah ke jejak Barat,” jelasnya, melansir TASS 3 Oktober.
Baca Juga:Baim Wong Minta Maaf Terkait Video Prank KDRT di Kantor Polisi, Polres Metro Jaksel: Mengarah PidanaBeberkan Data Pribadi Menpora, Bjorka Ucapkan Belasungkawa untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Pekan lalu, Naryshkin mengatakan Moskow memiliki materi yang mengindikasikan Barat memiliki peran, dalam kebocoran pipa bawah laut Nord Stream.
“Kami memiliki materi yang mengarah ke jejak Barat dalam organisasi dan pelaksanaan aksi teroris ini,” kantor berita Interfax mengutip Naryshkin.
Pernyataan Naryshkin adalah tuduhan paling langsung terhadap Barat dari seorang pejabat senior Rusia. Dia tidak mengatakan bukti apa yang dimiliki Rusia.
Diketahui, Uni Eropa sedang menyelidiki penyebab kebocoran di jalur pipa Nord Stream 1 dan 2 yang dipimpin Gazprom, mengatakan mereka mencurigai adanya sabotase di balik kerusakan di lepas pantai Denmark dan Swedia.
Menteri Energi Swedia mengatakan pada Hari Jumat, ‘sangat mungkin’ serangan terhadap jaringan pipa dilakukan dengan sengaja.
Baik Nord Stream 1 atau 2 tidak beroperasi ketika retakan ditemukan pada Hari Senin pekan, tetapi keduanya mengandung gas. Nord Stream AG, operator pipa Nord Stream 1 mengatakan pihaknya memperkirakan kebocoran gas akan berhenti pada Hari Senin, tetapi belum dapat mengakses area tersebut untuk menilai kerusakan. (*)