TRAGEDI di Kanjuruhan selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya sudah masuk pemberitaan media Inggris. Ini menjadi bukti bahwa apa yang sudah terjadi harus ditangani serius!
Laga Arema FC vs Persebaya digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Hasilnya Singo Edan ditumbangkan Bajul Ijo 2-3.
Persebaya lebih dulu memimpin 2-0 lewat Silvio Junior dan Leo Lelis. Arema FC mampu menyamakan skor menjadi 2-2 jelang turun minum lewat brace Abel Camara.Arema FC di babak kedua gagal mempertahankan momentum permainan sipnya. Singo Edan kebobolan lagi lewat Sho Yamamoto, yang membuat Persebaya pulang dengan tiga poin.
Baca Juga:Vladimir Putin Tuduh Barat Sabotase Jaringan Pipa Gas Alam di Bawah Laut Baltik ke Jerman, AS Bantah KerasRusia Buka Penyelidikan Kasus ‘Terorisme Internasional’ Atas Kebocoran Gas Nord Stream
Tak terima dengan hasil buruk, Aremania selaku suporter Arema FC ngamuk selepas laga. Penonton masuk ke dalam lapangan dan merusak mobil polisi serta membakar benda-benda yang ada di stadion.
Ulah suporter tersebut sampai memaksa pihak aparat keamanan memukul mundur, termasuk memakai gas air mata. Menyedihkannya, korban jiwa berjatuhan selepas gas air mata ditembakkan.
Tragedi di Kanjuruhan turut menjadi perhatian media-media Inggris. Daily Express menyebut dalam judulnya ada 100 suporter tewas dan isi dari pemberitaannya bersumber dari media sosial.
Daily Star juga memuat berita yang sama seperti Express. Media tersebut sama-sama menyebut jumlah korban mencapai 100 dan dalam keterangan pihak kepolisian ada 127 suporter yang tewas.
Mirror berbeda dengan kedua media tersebut. Mirror menyampaikan isi berita berdasarkan pantauan dari media di Indonesia dan hanya menyebut puluhan korban jiwa.
Sampai berita ini dibuat, memang belum ada pernyataan resmi terkait jumlah korban. Namun, kejadian ini setidaknya sudah sampai membuat kompetisi Liga 1 2022/2023 harus dihentikan selama satu pekan. (*)