Seorang juru bicara ahli waris mengatakan bahwa mereka terkejut dengan pernyataan Wan Junaidi tentang aset Petronas. “Mengingat pemerintah Malaysia mengklaim tidak lagi memiliki Petronas, saya membayangkan orang Malaysia akan penasaran siapa yang saat ini memiliki,” kata juru bicara itu.
Pada bulan Juli, dua anak perusahaan Petronas yang berbasis di Luksemburg disita oleh petugas pengadilan sebagai bagian dari upaya ahli waris untuk mengklaim penghargaan tersebut. Petronas menggambarkan penyitaan Luksemburg sebagai tidak berdasar dan berjanji untuk mempertahankan asetnya itu. (*)