KEPALA Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo mengungkapkan, banyaknya korban jiwa disebabkan situasi panik karena chaos hingga ada yang terinjak-injak. Namun secara medis, penyebab kematian diduga karena sesak napas.
“Situasi panik karena chaos dan terinjak-injak. Kalau secara medis karena sesak napas. Untuk kondisi tubuh, ada yang luka-luka, patah tulang ada,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, korban tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang bertambah menjadi 129 orang. Seperti yang disampaikan Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur.
Baca Juga:10 Laga Sepak Bola Dunia Paling Banyak Makan Korban, Tragedi Kanjuruhan Peringkat KeduaFIFA Sudah Larang! Gas Air Mata Redam Aksi Anarkis Suporter di Kanjuruhan
“Jadi update yang terkonfirmasi 129 korban dinyatakan meninggal dunia,” ujar Khofifah di Mapolres Malang, Minggu (10/9/2022).
Khofifah menjelaskan saat ini sudah teridentifikasi sebanyak 18 korban meninggal di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang. Menurutnya, masih ada cukup banyak korban yang sedang dalam proses identifikasi.
“Tadi yang sudah 18 orang di Rumah Sakit Syaiful Anwar. Tapi Pak Dirut menyebutkan rencananya masih ada pengiriman lagi korban yang belum teridentifikasi. Insyaallah kami semua bekerja keras berkoordinasi dengan seluruh stakeholder,” ujarnya. (*)