ELEKTABILITAS Ganjar Pranowo semakin hari semakin tidak tertandingi oleh lawan-lawannya. Selalu berada di urutan pertama deretan nama Capres 2024. Ganjar selaku unggul di antara tokoh-tokoh nasional saat ini.
Dalam kontestasi Pilpres 2024 ,Ganjar Pranowo telah menjadi ancaman serius serta menjadi lawan terberat bagi calon dari Ketua Partai atau pun dari Kepala Daerah. Ibarat kata,nama Ganjar lebih beken dan terkenal daripada nama partai.
Di internal partainya, Ganjar menerima rivalitas sangat sengit dari Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani. Ganjar sepertinya anak tiri di partainya sendiri. Mendapatkan perlakuan yang senonoh dari partainya sendiri.
Baca Juga:5 Teori Tentang Peristiwa Gerakan 30 September, Paling Terkenal Nomor 3Peristiwa Gerakan 30 September Versi Letkol Untung
Dukungan politik PDI Perjuangan untuk Puan Maharani tidak main-main. Partai sudah menugaskan Puan Maharani untuk mengomandani semua kegiatan dan perencanaan politik atas nama partai. Artinya Puan dipersiapkan sebagai kader potensial dengan perlengkapan amunisi dan logistik politik yang sangat kokoh.
Dengan wewenang dan mandat penuh dari partai, Puan bebas melakukan “dansa politik” kemanapun dan oleh siapapun yang disukainya. Terakhir kali, Puan terlihat akrab sekali dengan sosok elite partai, mereka melakukan pertemuan politik dengan Muhaimin Iskandar Ketum PKB di Warung Pecel Lele( 25/09). Kedua tokoh tersebut menelurkan gagasan koalisi sandal jepit, di mana PKB dan PDI P mempunyai kesamaan basi pemilih” wong cilik” dengan identik atribut sandal jepit.
Nampaknya kerja politik partai untuk Puan belum memberikan dampak politik elektabilitas bagi Puan. Survei terakhir dari CSIS (26/09) menunjukkan jika Puan harus banyak bersabar dan terus meningkatkan kerja politiknya dalam batas waktu tak terbatas. Elektabilitas Puan masih di bawah 4 persen dan sangat jauh dari Gubernur Jateng (32 Persen).
Rupanya hasil survei politik terakhir tersebut, elite partai mulai sadar dan mencoba membuka diri dengan akses informasi publik yang lebih menginginkan Ganjar Pranowo sebagi presiden ketimbang Puan Maharani.
Banyak yang meyakini jika PDI Perjuangan tetap saja memaksakan merekomenadsikan Puan Maharani sebagi Capresnya, bencana besar akan menimpa PDI Perjuangan.
Puan Maharani justru memberikan dampak negatif bagi partai, yakni terjadinya penurunan pemilih partai akibat terjadinya pembangkangan para pemilih yang simpati ke Ganjar Pranowo.