KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan agar tidak ada penggunaan politik identitas pada Pilpres 2024. Ia khawatir hal tersebut memicu perpecahan.
Hal itu disampaikan Listyo saat memberi sambutan di acara peresmian Kantor MPN Pemuda Pancasila (PP), Sabtu (1/10).
Selain Sigit, peresmian itu juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Waketum MPN Pemuda Pancasila Ahmad Ali.
Baca Juga:Bjorka Nongol Lagi, Sebar Data Bos BSSN Posting KTP dan NPWP4 Kali Susulan, Gempa Magnitudo 6 di Tapanuli Utara, Dahsyatnya Terekam Video Warga
Awalnya, Sigit berbicara soal Pilpres 2019. Menurutnya, saat itu masing-masing pendukung capres terlarut dalam pemenangan hingga menggunakan politik identitas.
“Jadi ini kesempatan saya juga untuk mengingatkan, mohon maaf ada Pak Anies, ada rekan-rekan yang sebentar lagi kita masuk di dalam tahun politik,” kata Sigit.
“Tahun 2019 kita sudah merasakan bagaimana saat itu kita asik terlarut dengan kondisi pemenangan terhadap calon masing-masing,” imbuh Sigit.
Menurut Sigit, perpecahan akibat politik identitas pada Pilpres 2019 masih terjadi hingga sekarang. Ia pun mengingatkan agar hal tersebut tidak terjadi pada Pilpres 2024.
“Jadi kesempatan ini saya tentunya mengingatkan di tahun 2024 ini, para pemimpin, calon pemimpin nasional dari masing-masing partai. Ada yang calon presiden, mumpung saya bisa ngomong, pak, kalau besok kan…,” katanya.
Sigit juga mengingatkan untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan yang merupakan nilai dari sila ketiga Pancasila.
“Bahwa yang namanya persatuan dan kesatuan itu adalah sila ketiga dari pancasila, ketika kita bicara politik bangsa, maka politik yang harus kita sampaikan kepasa masyarakat adalah politik dan ideologi pancasila,” katanya. (*)