Gubernur Anies menampik syakwasangka bahwa TIM akan dikomersialkan. “Di sini dilakukan peningkatan mutu dan kualitas. Ini dilakukan tanpa disertai dengan komersialisasi, Tapi justru dengan mengalokasikan dana yang cukup untuk kegiatan kebudayaan,” ujarnya.
Anies menegaskan, tidak ada komersialisasi dalam proyek revitalisasi TIM. Menurutnya, negara memiliki peran dalam menghadirkan fasilitas dan kebutuhan masyarakat agar dapat memberi manfaat.
“Komersialisasi terjadi bila dia dituntut untuk mencari untung. Bila tidak dituntut mencari untung, kita membutuhkan fleksibilitasnya sebagai sebuah organisasi yang bisa mengelola aktivitas seni di tempat ini,” tambahnya.
Baca Juga:Buku yang Membedah Peristwa 30 SeptemberPeristiwa Kelam Pembunuhan 6 Jenderal 1 Letnan Satu: G30S, Gestapu, Gestok, dan G30S/PKI
Anies berharap, agenda pengembangan kegiatan seni dan budaya di TIM dapat terus berlanjut. Ia juga mengimbau agar pengalokasian dana untuk kebudayaan tetap terjaga.
“Tolong bantu dikawal, supaya besok-besok alokasi anggaran untuk kegiatan kebudayaan, alokasi anggaran untuk kegiatan kesenian, tidak mengalami pengurangan, bahkan harus mengalami penambahan di kemudian hari,” pungkasnya. (*)