Sebelum Ditembak Mati di Dekat Sumur Tua di Tengah Kebun Pisang, Jadi Buronan DN Aidit Kenakan Pakaian Menteri

Sebelum Ditembak Mati di Dekat Sumur Tua di Tengah Kebun Pisang, Jadi Buronan DN Aidit Kenakan Pakaian Menteri
Penangkapan DN Aidit, dilakukan pada 22 November 1965, pukul 23.00 WIB. Aidit diciduk dari tempat persembunyiannya, di dalam rumah Kasim alias Harjomartono, di Kampung Sambeng, Solo, Jawa Tengah. Sebelum ke rumah Kasim, Aidit sempat sembunyi di beberapa tempat. Nahas, di rumah Kasim lah dia berhasil dijemput paksa tentara bersenjata lengkap ke Loji Gandrung, Solo, tempat peristirahatan AD.
0 Komentar

Munir yang pada tahun 1967-1968 terlibat aktif mempraktikkan tesis Kritik Oto Kritik (KOK) Sudisman di Blitar Selatan, Jawa Timur menyimpulkan DN Aidit bukan seorang pemimpin yang tangguh.

Meski berhasil membawa PKI dalam perolehan suara lima besar di Pemilu 1955, Aidit bukan pemimpin yang berpengalaman dalam memimpin aksi massa. Bahkan memimpin sebuah aksi buruh dalam memperjuangkan tuntutan, kata Munir juga tidak pernah.

Kurangnya pengalaman dalam memimpin gerakan menyebabkan Aidit tak bisa menemukan jalan keluar saat partainya berantakan. Ia juga tidak sanggup memberi petunjuk konkret untuk dilaksanakan anak buahnya.

Baca Juga:Ketika Tokoh PKI Terbiasa Hidup Borjuis Lupa Diri Beli Rokok Bermerek di Blitar SelatanVladimir Putin Beri Kewarganegaraan Rusia ke Mantan Kontraktor Intelijen Badan Keamanan Nasional AS Edward Snowden

Pada 22 November 1965, DN Aidit tertangkap. Pimpinan tertinggi PKI itu dibekuk di wilayah Solo, Jawa Tengah, di rumah Kasim alias Harjo Martono warga setempat.

Dalam perjalanan menuju ke Jakarta, DN Aidit dieksekusi di wilayah Boyolali, Jawa Tengah. Kabar yang beredar, tokoh PKI itu ditembak mati di dekat sumur tua menggunakan senjata AK-47 di tengah kebun pisang. (*)

0 Komentar