KAPOLDA Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menjelaskan mengapa paket petasan yang meledak itu ada di Asrama Polri Sukoharjo. Paket itu diduga diamankan oleh korban Bripka Dirgantara Pradipta (35).
Paket petasan itu merupakan hasil sitaan pada tahun 2021 yang dilakukan oleh anggota Polres Surakarta. Saat itu, polisi mencokok dua orang warga yang sedang melakukan jual beli bubuk petasan seberat 2 kilogram itu di Boyolali.
Dalam jumpa pers di Polda Jateng, Luthfi mengatakan paket berisi 2 kilogram bubuk petasan itu diamankan oleh anggota Polres Surakarta 1 minggu sebelum Idul Fitri 2021.
Baca Juga:Terhalang Masuk DPR, Ketua IPW Batal Berikan Keterangan Private Jet Brigjen Hendra Kurniawan ke Mahkamah Kehormatan DewanKPK Kesulitan Ringkus Harun Masiku, Begini Jejak Kasusnya
Luthfi mengatakan, karena saat itu Mapolres Surakarta sedang dalam proses pembangunan, maka korban diduga membawa pulang barang bukti itu untuk diamankan sebelum akhirnya meledak malam kemarin.
“Hasil analisa sementara, Polresta Solo kan dilakukan pembangunan sejak 2021, mungkin anggota inisiatif bawa pulang. Polres kan pindah dari lama ke baru. Inisiatif bawa terus kelingan ana bb diobong mbledos (ingat ada barang bukti dibakar meledak). Ini mungkin ya, karena belum diperiksa,” ujar Luthfi di Mapolda Jateng, Senin (26/9).
Namun, pihaknya belum dapat memastikan unsur kelalaian yang dilakukan oleh korban. Sebab, saat ini korban masih dirawat intensif di RS Moewardi Solo.
“Jadi saya tegaskan terkait dengan anggota yang mau memusnahkan kemudian menjadi korban akan secara jelasnya setelah sembuh. Apakah itu ada unsur kelalaianya, apakah anggota salah prosedur dan sebagainya. (Diketahui) setelah anggota dilakukan pemeriksaan karena yang bersangkutan masih di rumah sakit,” jelas dia.
Namun, ia meminta masyarakat untuk tidak panik ataupun khawatir. Sekali lagi, Luthfi menegaskan, benda yang meledak itu merupakan petasan.
“Saya benarkan itu bahan petasan adalah paket yang diamankan anggota kemudian kita urai oleh jibom. Kita dapati ada uceng atau sumbu petasan. Ada 6 kantong, 2 kantong sisihkan untuk barang bukti, yang 4 kita fisposal tadi malam. Masyarakat tidak usah resah,” tegas dia. (*)