TERHALANGNYA Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso masuk DPR lewat gerbang depan berbuntut panjang. Sebab, Sugeng menjadi batal memberikan keterangan terkait private jet Brigjen Hendra Kurniawan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.
Dirangkum delik.news, Senin (26/9/2022), Sugeng merasa dihalangi oleh personel pengamanan dalam (pamdal) DPR saat hendak masuk lewat depan gedung DPR. Dia menyebut tidak bisa masuk lewat pintu depan gedung DPR karena disebut hanya untuk anggota Dewan.
“IPW membatalkan kehadiran ke MKD DPR RI karena adanya diskriminasi perlakuan dan sikap tidak hormat pimpinan DPR kepada warga negara yang akan memasuki gedung DPR melalui pintu depan. Pasalnya, pintu masuk depan hanya diperuntukkan kepada anggota Dewan saja,” kata Sugeng kepada wartawan, hari ini.
Baca Juga:KPK Kesulitan Ringkus Harun Masiku, Begini Jejak Kasusnya2 Tahun 8 Bulan Harun Masiku Belum Ada Informasi Terbaru, Begini Pernyataan KPK
Sugeng mengatakan diarahkan oleh pamdal lewat pintu belakang. Sugeng lantas mengaku heran, padahal dirinya membawa surat undangan terkait agenda pertemuan IPW dengan MKD yang ditandatangani pimpinan DPR.
“Tapi, saat memasuki pintu depan gedung DPR, dihalangi oleh pamdal dan dilarang masuk karena ada perintah dari Ketua DPR dan Sekjen DPR bahwa tamu harus lewat pintu belakang,” ucap Sugeng.
Atas kejadian itu, Sugeng memutuskan membatalkan pertemuannya dengan MKD. Meski demikian, dia akan menghadiri kembali jika MKD DPR kembali mengundang IPW.
MKD DPR Tegur Keras Pamdal
MKD DPR memohon maaf kepada Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso yang dihalangi masuk DPR via gerbang depan oleh pamdal. Untuk diketahui, MKD DPR mengundang IPW untuk memberikan keterangan terkait private jet Brigjen Hendra Kurnaiwan. Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman mengaku kaget mendengar kabar Sugeng tidak boleh masuk lewat pintu depan Gedung DPR.
“Tiba-tiba pagi ini saya dapat info dari staf bahwa Pak Sugeng tidak bisa masuk ke DPR. Kami juga bingung dengan pamdal ini kami sudah panggil pamdal yang jaga bagian depan, kami tegur keras bahwa DPR ini rumah rakyat jangan dipersulit akses rakyat untuk masuk, masa tamu harus lewat belakang logikanya dari mana, kami mohon maaf kepada Pak Sugeng,” ujarnya.