“Apa boleh buat jika Mas Menteri (Nadiem) lebih yakin dan percaya kepada kinerja shadow team ini ketimbang ASN di internal Kemendikbudristek, meskipun ini preseden tidak baik dalam konteks tata kelola lembaga,” kata Fauzi.
Dikatakan Fauzi, jika alasan menghadirkan 400 orang tim khusus ini membantu dan berkontribusi dalam mengerjakan tugas-tugas pegawai ASN Kemendikbudristek, seharusnya peran mereka cukup melakukan transfer knowledge atau experiences dan transfer teknologi kepada internal pegawai Kemendikbudristek.
“Jangan sampai malah mengambil alih tupoksi pegawai Kemdikbudristek tersebut,” ucapnya.
Feriyansyah, Kepala Bidang Litbang Pendidikan P2G mendorong agar Mendikbudristek Nadiem menyampaikan ke publik nama-nama 400 orang shadow team ini, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas.
Baca Juga:Legislator Ungkap Shadow Team Nadiem Makarim di Forum PBB, Rendahkan SDM KemendikbudristekRumor Xi Jinping Jadi Tahanan Rumah Usai Dicopot dari Jabatan Kepala Pemerintahan Tentara Pembebasan Rakyat
Sebelumnya, Mendikbudristek, Nadiem Makarim mengaku memiliki 400 orang tim bayangan atau shadow team yang posisinya hampir sama dengan direktur jenderal (dirjen) di Kemendikbudristek
Menurut Nadiem, posisi tim bayangan tersebut bukan vendor, namun melekat di Kemendikbudristek. Dengan demikian, mereka turut mendesain produk-produk yang dihasilkan kementerian.
“Right now we have 400 product managers, software engineers, data scientists that have created a shadow organization attached to our Ministery. (Saat ini kami memiliki 400 manajer produk, insinyur perangkat lunak, ilmuwan data yang bekerja sebagai organisasi bayangan yang melekat pada Kementerian kami,” kata Nadiem dikutip dari unggahan video di akun Instagram @nadiemmakarim, Kamis, 23 September 2022.
Pernyataan ini disampaikan Nadiem dalam rangkaian United Nations Transforming Education Summit di Markas Besar PBB.
“Saya berbagi praktik baik transformasi teknologi dalam pendidikan yang sedang berlangsung di Tanah Air,” ucapnya.
Ia menuturkan berkat gotong royong seluruh pihak termasuk dukungan BUMN, ekosistem teknologi yang Kemendikbudristek hadirkan telah melayani lebih dari 362.000 sekolah, 2,3 juta guru, 724.000 mahasiswa, dan lebih dari 2.000 mitra.
“Dengan teknologi yang tepat sasaran melalui terobosan Merdeka Belajar, saya yakin Indonesia dapat menjadi inspirasi dunia dalam upaya pemulihan dan transformasi pendidikan global,” katanya. (*)