POLRI membantah adanya sosok kakak asuh yang mencoba membantu mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo agar divonis ringan dalam kasus Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
“Terkait kakak asuh, adik asuh itu kan kembali lagi hanya dugaan. Tetapi yang jelas saya sudah berkoordinasi dengan Pak Dir maupun Propam itu tidak ada. Jangan melenceng dari pokok substansi,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jumat (23/9/2022).
Menurut Dedi, pokok substansinya yaitu sidang kode etik yang telah dilaksanakan dan banding. Berdasarkan hasil keputusan banding yang bersifat kolektif kolegial dan telah diputuskan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
Baca Juga:Amnesty International, Mantan Kepala BAIS, dan Akademisi Minta Kejagung Gelar Penyidikan Lanjutan Kasus Brigadir JRocky Gerung Duga Anies Baswedan Bakal Sering Dipanggil KPK Jelang Pilpres 2024
“Itu merupakan keputusan final dan mengikat. Sudah tidak ada lagi upaya hukum yang dilakukan yang bersangkutan di internal Polri. Kemudian fokus lagi ya segera penuntasan pemberkasan yang saat ini sedang diteliti,” ucapnya.
Sebelumnya, guru besar politik dan keamanan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Prof Muradi mengungkap adanya sosok kakak asuh yang mencoba membantu mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo agar divonis ringan dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Muradi menyebut terdapat sosok kakak asuh yang sudah pensiun dan ada juga yang masih aktif sebagai anggota Polri. Mereka mencoba melobi petinggi Korps Bhayangkara untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.
“Kakak asuh dalam model konteks yang sudah pensiun, ada yang belum, nah ini yang saya kira yang agak keras di dalam kan itu situasinya sebenarnya karena kakak asuh itu punya peluang, punya powerful yang luar biasa ya,” kata Muradi kepada wartawan, Sabtu (17/9/2022).
Muradi mengatakan sosok kakak asuh yang masih aktif itu menduduki posisi strategis di Polri. Menurutnya, sosok tersebut masih membela Ferdy Sambo agar dihukum ringan dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
“Ini jadi makin keras, Sambo berani karena dia merasa dalam posisi berada di atas angin, masih ada yang ngebelain, makanya harus dituntaskan dulu soal orang-orang yang kemudian dianggap punya kontribusi terkait dengan posisi Sambo,” ujarnya.