UJIAN dan liku-liku Ganjar Pranowo menuju RI tahun 2024 akan dianggap sebagai gemblengan politik yang positif. Tidak harus baper dan mengeluh setiap saat memperoleh bahan ujian politik. Demikian juga bagi relawan Ganjar , kejadian dan peristiwa politik nasional terutama berkaitan dengan Ganjar Pranowo harus juga disikapi secara proporsional. Hal ini diungkapkan Ketua Relawan Ganjar Pranowo RGP2024, Heru Subagia, Kamis (22/9).
“Bagi Relawan Ganjar Pranowo (RGP2024) tidak bergeming menanggapi isu yang sedang ramai digunjingkan saat ini berkaitan Ganjar Pranowo yang tidak diundang dalam acara Kumpul Bareng Kepala Daerah yang berasal dari PDI Perjuangan Jawa Tengah Bersama Puan Maharani,” ungkapnya.
Menurut Heru Subagia, Ganjar Pranowo sudah terbukti lolos dari ujian dan berbagai skenario politik paling jahat. Untuk yang sekian kalinya, Ganjar Pranowo diperlakukan secara diskriminatif di dalam partainya sendiri. Di kandangnya sendiri Ganjar dikerjain.
Baca Juga:Terseret Kasus Ferdy Sambo, Robert Priantono Bonosusatya Disebut IPW, Siapa Sebenarnya RBT Ini?Ferdy Sambo: Melejit di Era Tito Karnavian dan Idham Azis, Kini Nasibnya di Ujung Tanduk
“Relawan Ganjar sudah paham dan sadar jika Ganjar harus diselamatkan dan dibuatkan skenario khusus agar Ganjar Pranowo tetap berada pada posisi Capres 2024,” ujar Heru.
Dari berbagai pengalaman politik yang menimpa Ganjar ParanowoRelawan RGP2024 mengambil sikap tidak mengambil pusing atas tindakan sepihak yang dilakukan oleh PDIP dengan menjegal , tidak mengundang Ganjar Pranowo dalam kegiatan politik penting di PDI Perjuangan.
Bagi Heru, setidaknya Relawan tidak perlu gamang dan larut dalam kesedihan karena Ganjar tidak diundang baik selaku Gubernur Jateng atau kader partai dalam acara Kumpul Kepala Daerah dari PDIP se-Jateng yang dilakukan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.
“Yang menjadi alasan PDI Perjuangan tidak mengundang Ganjar Pranowo lebih pada alasan organisatoris dimana Ganjar bukan bagian dari fungsionaris partai. Ganjar Pranowo tidak mempunyai jabatan di partai dan dianggapnya sebagai kader biasa,” tegasnya.
Dalam paparan Heru Subagia, dengan mempertimbangkan atas kejadian tersebut, banyak pihak yang menduga jika mesin partai akan all out memperjuangkan Puan Maharani sebagai Capres 2024 yang akan diusung PDI Perjuangan.
Instruksi Megawati Soekarno Putri memberikan Mandat lenuh yang diberikan partai untuk Puan Maharani dalam menjalankan organisasi partai dan juga membuat kesepakatan dan keputusan partai akan semakin memberikan panggung politik untuk Puan Maharani. Ganjar sangat terancam karena saat ini kendali kebijakan dan operasional partai banyak ada di tangan Puan