Namun demikian, kuasa hukum, Lukas Enembe, Roy Rening membantah kalau Gubernur Papua itu menerima suap gratifikasi sebesar Rp1 miliar.
Menurut dia, uang itu tidak ada kaitannya dengan APBD Pemprov Papua, tetapi punya Lukas Enembe pribadi.
Profil Lukas Enembe
Lukas Enembe adalah politikus asal Papua kelahiran 27 Juli 1967 di Kembu, Kabupaten Tolikara, Papua. Lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi Manado itu memulai karier profesionalnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Sospol Merauke.
Baca Juga:Indonesia Kini Punya UU Perlindungan Data PribadiKecelakaan Beruntun Tol Pejagan-Pemalang: Polisi Selidiki Pembakaran Rumput hingga PUPR Bakal Beri Sanksi ke BUJT
Sebelum menjadi Gubernur Papua dua periode, dia adalah Wakil Bupati Puncak Jaya periode 2001-2006. Kala itu, Lukas mendampingi Eliezer Renmaur. Kariernya mulai naik ketika menjadi Bupati Puncak Jaya dengan masa tugas 2007-2012.
Selama mengikuti pemilu, dia hanya kalah sekali ketika memperebutkan kursi Gubernur Papua dalam Pilkada 2006. Kala itu dia berpasangan dengan DR. M. MUsa’ad.
Setelah itu, Lukas kembali bertarung dan terpilih menjadi Gubernur Provinsi Papua. Posisi itu dia pegang selama dua periode dan menjabat sampai tahun 2023. Menjadi orang nomor satu di Papua, posisi dan pengaruh Lukas semakin kuat.
Di partai politik, Lukas Enembe adalah ketua Partai Demokrat Provinsi Papua. Pada Juli 2022 lalu, Lukas Enembe bertarung dengan Ricky Ham Pagawak untuk memperebutkan posisi ketua DPD Partai Demokrat.
Ricky adalah Bupati non-aktif Mamberamo Tengah, yang juga menjadi tersangka KPK. Kala itu, Ricky Pagawak mengaku sudah mendapat dukungan dari 18 DPC Partai Demokrat dan Lukas Enembe hanya 10 DPC. Tetapi DPP Demokrat memutuskan memberi posisi itu ke Lukas Enembe sampai periode 2022-2027. (*)