“Harga 100 dolar dalam bentuk Bitcoin bukan Rupiah, baru bisa saya cairkan ke Rupiah sekitar Rp 1,4 juta,” kata MAH.
“Ortu ndak tahu (soal jual HP). Yang ternyata jadi barang bukti di polisi,” ujar MAH di rumahnya, Sabtu (17/9/2022).
HP atau ponsel yang dijual yakni Xiaomi Redmi Note 10 Pro. Transaksi jual beli ponsel itu sehari sebelum dirinya ditangkap. Atau pada Selasa (13/9) malam. Sementara itu, pembeli membayar secara cash. Uang tersebut langsung MAH gunakan untuk membeli HP baru. Ia membeli Realme 9 Pro+ seharga Rp 4.999.000.
Baca Juga:PLN Bantah Kabar Soal Daya Listrik 450 VA Bakal DihapusFahira Idris: Kebijakan Kenaikan Harga BBM Menjauhkan Prinsip Keadilan Sosial dalam Penyelenggaraan Perekonomian Indonesia
“Pembayaran cash Rp 5 juta dan paginya langsung saya belikan ponsel lagi, dan malamnya saya diamankan polisi, itu di Polsek Dagangan,” jelas MAH.
MAH menambahkan, saat diperiksa oleh Tim Cyber Mabes Polri, ada barang bukti ponsel miliknya yang dijual. Ponsel yang baru dibeli juga diamankan buat barang bukti.
“Total barang bukti dua ponsel. Yang pertama ternyata yang ponsel saya jual Rp 5 juta itu. Kemudian yang baru beli juga disita,” terangnya.
MAH Minta Maaf
MAH mengakui kesalahannya, ia pun akhirnya meminta maaf.
“Saya secara pribadi minta maaf ke semua pihak. Baik pemerintah, kepolisian atas perilaku saya,” ujar MAH.
MAH mengaku, awalnya hanya iseng bermain media sosial. Selain itu, ia mengaku terhimpit masalah ekonomi hingga menjual channel Telegram pribadinya, @bjorkanism ke admin Bjorka.
“Awalnya iseng saya punya channel Telegram hingga kenal Bjorka. Di samping itu juga karena keluarga butuh uang,” ungkapnya.
MAH mengaku menyesali perbuatannya dan tidak akan mengulanginya lagi. Ia juga berpesan kepada semua pengguna internet untuk bijak bermedia sosial.
Baca Juga:Tegas Tolak Usulan Penghapusan Daya Listrik 450 VA, Fahira Idris: Rakyat Masih Mumet, Resah BBM Bersubsidi NaikSaid Abdullah Jadi Sorotan Publik Usai Beredarnya Video Lawas Terlihat Santai Mengisap Rokok di Private Jet, Rizal Ramli Geram
“Saya menyesal dan tidak mengulangi perbuatan saya. Untuk pengguna internet, pesan saya harap bijak tidak salah bermain sosial media,” terangnya. (*)