WAKETUM Partai Demokrat Benny K Harman berbicara mengenai kans Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024. Benny mengaku mendengar ada upaya penjegalan Anies.
Ia menyebut pihak yang ingin menjegal Anies adalah genderuwo yang tak jelas berasal dari mana. Benny mengatakan genderuwo ini tak ingin Anies maju sebagai Capres 2024.
“Saya hanya dengar saja. Ada genderuwo. Genderuwo ini adalah suara yang tidak jelas asal usulnya. Yang tidak menghendaki Pak Anies menjadi calon presiden,” kata Benny di JCC, Senayan, Jumat (16/9).
Baca Juga:Polisi Tembak Polisi, Kanit Provos Polsek Way Pengubuan DicopotKecewa Terhadap Proses Penyidikan, Kuasa Hukum Brigadir J: Penyidik Bareskrim Polri Tidak Ikhlas Jadikan Ferdy Sambo Tersangka
Ia menyebut ada kekuatan tak terlihat yang berupaya menjegal Anies. Namun, Benny mengaku tak mengetahui dari mana kekuatan itu berasal.
“Saya tidak tahu. Tapi yang penting ada invisible power. Invisible hand yang ingin menjegal,” ucap anggota komisi III DPR ini.
Benny menjelaskan upaya penjegalan Anies bisa dilakukan dengan cara apa saja, termasuk kasus hukum. Apakah terkait pemeriksaan Anies di KPK? Benny enggan bicara lugas.
“(Upaya) bisa macam-macam. Pasti targetnya seperti itu (sebelum kontestasi),” kata dia.
Anggota Komisi III DPR menyinggung pemerintah juga punya peran dalam menghambat munculnya calon baru di Pemilu 2024.
“Ya itu tadi ada invisible power yang mengganggu yang tidak ingin ada koalisi di luar yang dikehendaki oleh penguasa sekarang ini kan. Itu sudah jelas ada kan. Makanya kita menyampaikan sinyal itu,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan banyak DPC Demokrat yang mendorong Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies maju dalam Pilpres 2024. Namun, hal ini belum diputuskan partai.
Baca Juga:Jika Ada Partai yang Berani, Anies Baswedan: Saya Siap Mencalonkan Diri Sebagai PresidenPartai Demokrat Respons Pernyataan Anies Baswedan yang Siap Maju Capres di Pilpres 2024
“Realitasnya banyak DPC, DPD yang menghendaki Ketum kami maju dalam kontestasi pimpinan nasional. Itu faktanya. Apakah sebagai nomor satu atau dua itu silakan aja. Tapi itu kan partai yang berkembang di sini,” tutup Benny. (*)