MAH tercatat ikut mengunggah konten di channel Telegram tersebut sebanyak tiga kali. Yakni pada 8, 9, dan 10 September 2022.
“Tersangka pernah melakukan posting di channel @Bjorkanism sebanyak tiga kali, yaitu tanggal 8 September 2022, dalam tanda petik Stop Being Idiot,” ungkap Juru Bicara Divhumas Polri Kombes Ade Yaya Suryana.
“Kemudian, tanggal 9 September 2022, dalam tanda petik the next leaks will come from the president of Indonesia, dan tanggal 10 September 2022 dalam tanda petik to support people who has stabling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil, i will publish myPertamina database soon. Jadi itu yang di-publish oleh tersangka tersebut,” sambung Ade.
Baca Juga:Simbol Kekecewaan Para Alumni, Aksi Mahasiswa Bakar Jas Almamater UGM KePidato Kebangsaan 21 Tahun Berdirinya Partai Demokrat, AHY: Kami Punya Pengalaman Lengkap Berdemokrasi, Tetap Istiqomah
Seperti diberitakan sebelumnya, MAH ditangkap Tim Cyber Mabes Polri pada Rabu (14/9). Dia kemudian dibawa ke Mapolsek Dagangan lalu diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa di Mabes Polri.
Jumat pagi tadi (16/9), MAH sudah dipulangkan oleh polisi. Keluarga menyambutnya dengan kegembiraan. Keluarga yakin MAH bukan peretas.
Namun, siang tadi Mabes Polri mengumumkan bahwa MAH jadi tersangka karena diduga membantu hacker Bjorka. Penetapan tersangka itu tak diketahui keluarga MAH. Tahu-tahu, MAH pamit ke Mapolsek Dagangan setelah salat Jumat dan tak kembali lagi. (*)