AKSI mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak (Arak) membakar jas almamater Universitas Gajah Mada (UGM) sebagai protes terhadap kebijakan pemerintah menaikan harga BBM subsidi.
Pembakaran jas, diketahui sebagai simbol kekecewaan para alumni UGM yang kini bekerja di instansi pemerintah maupun yang duduk di kabinet Presiden Joko Widodo-Maruf Amin.
Bukan memperjuangkan nasib rakyat, justru para alumni UGM dinilai para peserta aksi mengkhianati ikrarnya. Wujudnya dengan dukungan bahkan sebagai inisiator beragam aturan yang membebani rakyat.
Baca Juga:Pidato Kebangsaan 21 Tahun Berdirinya Partai Demokrat, AHY: Kami Punya Pengalaman Lengkap Berdemokrasi, Tetap IstiqomahPakar: Pola Bjorka Mirip Hacker Anonymous
“Kami kecewa dengan para alumni yang saat ini menjadi pejabat negara, dari presiden sampai menteri. Itulah mengapa kami bakar almamater ini,” kata koordinator aksi Kontra Tirano di lokasi unjuk rasa di kawasan Malioboro, Kamis (15/9).
Para peserta aksi kemudian meminta para mahasiswa UGM mencopot jas almamater mereka. Untuk kemudian bergabung mengatasnamakan perwakilan rakyat dalam aksi unjuk rasa.
Peserta aksi dari aliansi rakyat bergerak memang terdiri dari beberapa elemen masyarakat. Termasuk mahasiswa UGM yang sebelumnya bertemu di Bundaran UGM Jogjakarta.
ADVERTISEMENT
“Kami minta semua copot jas almamater sebagai bentuk keprihatinan,” katanya. (*)