PERNYATAAN anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon yang menyinggung TNI seperti gerombolan menuai kecaman dari prajurit.
Pernyataan itu dilontarkan Effendi Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Kemenhan dan TNI, Senayan, Jakarta, Senin (5/9).
Saat itu, petinggi TNI dari Panglima TNI hingga seluruh kepala staf angkatan hadir, kecuali Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Baca Juga:Polda Sumsel Ungkap Aktivitas Ilegal Pengeboran Minyak, Ada 7.734 Sumur Ditemukan di Muba5 Terduga Provokator Saat Aksi Tolak Harga BBM di Patung Kuda, Polisi: Bukan Anarko atau Massa Aksi 1209
Ketidakhadiran Dudung inilah kemudian menyulut Effendi Simbolon melontarkan kritiknya terhadap TNI.
Effendi mengaku ingin mendapat penjelasan dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Menurutnya ada ketidakharmonisan antara dua jenderal bintang empat itu.
Akibat pernyataannya, seorang yang mengaku prajurit TNI Angkatan Darat (AD) bernama Kopral Dua Arif mendesak Effendi meminta maaf secara terbuka ke publik.
“Hei, kau, Effendi Simbolon, anggota dewan Komisi I DPR RI. Saya, kopral. Saya tidak terima TNI dibilang seperti gerombolan. Saya minta kau segera minta maaf secara terbuka kepada TNI,” kata Arif dalam video yang beredar.
Ia mengancam akan mencari Effendi sampai ke ujung dunia jika tidak segera meminta maaf secara terbuka ke publik atas pernyataan yang mengibaratkan TNI seperti gerombolan tersebut.
“Kalau kamu tidak minta maaf, sampai di manapun kamu akan saya cari sampai di ujung dunia. Ini Kopral Dua Arif,” katanya.
Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyayangkan pernyataan Effendi itu.
Baca Juga:Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Jadi Tersangka KPK, Ditjen Imigrasi Kemenkumham Cegah ke Luar NegeriBantah AKBP Dalizon, Polda Sumsel Tidak Pernah Terima Aliran Uang Rp300 Juta-Rp500 Juta Setiap Bulan
Saleh menyatakan tak ada satupun negara di dunia yang militernya bersifat gerombolan, termasuk TNI.
Ia menyatakan selain sebagai alat pertahanan negara, TNI juga merupakan alat pemersatu bangsa.
“TNI adalah organisasi yang menjiwai dan dijiwai kerakyatan, tidak ada satupun negara di dunia yang TNI atau militernya itu bersifat gerombolan, itu tidak ada,” kata Saleh dalam keterangan yang diterima, Selasa (13/9).
“Yang ada TNI adalah sebagai alat dan pemersatu Bangsa. Itu perlu diingat, TNI sebagai alat pertahanan negara dan alat pemersatu bangsa, itulah kelebihan TNI khususnya TNI AD,” imbuh dia.