NAMA hacker Bjorka belakangan menjadi perbincangan. Itu setelah ia meretas sejumlah data diduga milik beberapa instansi pemerintah.
Dalam akun twitternya, @Bjorkanism, ia juga menyebut beberapa tokoh seperti Ketua DPR, Puan Maharani dan Menteri BUMN, Erick Thohir. Bjorka pun menyinggung beberapa kasus yang pernah terjadi di Indonesia antara lain kasus pembunuhan aktivis Munir Said Thalib.
Beragam aktivitasnya itu membuat Bjorka mengundang sorotan warganet. Namun per Minggu (11/9) sore, akun twitter Bjorka sudah ditangguhkan twitter.
Baca Juga:Akun Twitter Bjorka Ditangguhkan2 Surat Jadi Sorotan Publik Terkait Tewasnya Santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor
Akan tetapi, Bjorka diketahui juga memiliki grup telegram. Di grup tersebut, Bjorka antara lain membagikan data vaksinasi dan data hasil tes senjata api.
delik.news mencoba mengunduh dua data tersebut. Hasilnya, pada data vaksinasi terdapat sejumlah nama, alamat, nomor handphone, dan jenis vaksin yang digunakan.
delik.news kemudian mencoba mengecek beberapa nama yang tertera pada data vaksinasi tersebut. Hasilnya, dari tiga nama yang dicek lewat situs pedulilindungi, dua nama tidak ditemukan, sementara satu nama tidak cocok dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Dalam kolom percakapan sendiri, Bjorka sempat membagikan tulisan tentang kasus Munir Said Thalib. Dalam tulisan di link https://telegra.ph/Who-Killed-Munir-09-10, Bjorka menyebut nama Muchdi Purworanjono serta Pollycarpus Budihari Priyanto yang disebutnya terlibat dalam kasus tersebut.
Lebih lanjut, isi grup Telegram asuhan Bjorka sendiri juga dipenuhi beberapa orang Indonesia. Saat berita ini diturunkan, semua anggota dalam grup itu tak lagi bisa berkirim pesan. (*)