KEPALA Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meminta jajarannya untuk waspada terhadap pihak tertentu yang mencoba mengganggu soliditas TNI.
“Saya perintahkan kepada seluruh jajaran, waspada. Pihak-pihak tertentu yang mencoba mengganggu soliditas TNI, jangan main-main, kita akan hadapi bersama.” kata Dudung dalam acara bincang kebangsaan di Mabesad, Jakarta, Rabu (7/9).
Dalam kesempatan itu, Dudung menegaskan internal TNI solid. Ia menyebut perbedaan pendapat di unsur pimpinan adalah hal yang biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan.
Baca Juga:Mengapa Harga BBM di SPBU Vivo Lebih Murah?Demokrat: Kader Tak Perlu Menangis Sampaikan Pandangan Terkait Kenaikan Harga BBM
“Kalau terjadi ada friksi, terjadi perbedaan pendapat, saya rasa semua di lapangan sama. Pangdam dengan Kasdam juga pasti ada perbedaan pendapat, Kapolri dengan Wakapolri, KSAD dan Panglima ada perbedaan pendapat itu biasa,” kata Dudung.
“Tetapi ini jangan kemudian dibesar-besarkan,” ujarnya melanjutkan.
Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon sebelumnya menyoroti hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Dudung yang tidak harmonis.
Dalam rapat Komisi I DPR dengan Menhan dan Panglima TNI beserta Kepala Staf AD, AL, dan AU, Senin (5/9), Effendi menyebut ego dua jenderal Angkatan Darat itu telah merusak hubungan senior dan junior. Dudung tak hadir dalam rapat itu.
“Apa, sih, yang kemudian dipertahankan? Ego. Ego bapak berdua itu, merusak tatanan hubungan senior dan junior di TNI, pak,” kata Effendi.
Effendi menyatakan hubungan keduanya juga sudah menjadi sorotan publik lantaran dimana ada Andika, tidak ada Dudung. Ia mencontohkan saat upacara pembukaan Latihan Bersama (Latma) Super Garuda Shield Agustus lalu.
“Ini semua menjadi rahasia umum pak, di mana ada Jenderal Andika tidak ada KSAD. Jenderal Andika membuat Super Garuda Shield tidak ada KSAD di situ,” kata Effendi. (*)