KETUA Komisi I DPR Meutya Hafid mengungkapkan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sudah berkomunikasi dengan DPR terkait isu adanya disharmoni antara dirinya dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Meutya mengatakan Dudung sudah memberikan penjelasan dan menepis isu disharmoni tersebut.
Mulanya Meutya menyampaikan Jenderal Andika telah menjelaskan soal isu disharmoni dua jenderal itu secara langsung dalam rapat bersama Komisi I DPR, Senin (5/9/2022). Menurut penuturan Andika, lanjut Meutya, relasi Panglima dan KSAD tak terganggu dan menjalankan tugas sesuai dengan tupoksi.
“Dari Pak Andika, kemarin kan beliau hadir menjawab langsung. Saya rasa ke media juga beliau sudah menjelaskan relasi Panglima dan KSAD tidak terganggu, bahwa mereka menjalankan tugas sesuai aturan dan tupoksi masing-masing,” kata Meutya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9).
Baca Juga:Penikaman Massal di Kanada 10 Meninggal Dunia 18 Luka-luka, 1 dari 2 Bersaudara yang Buron Ditemukan TewasKebijakan Pengalihan Subsidi BBM, Tarif Ojek Online Naik
Selain Andika, Meutya menuturkan Dudung menyampaikan hal serupa. Meutya mengatakan ketidakhadiran Dudung di rapat tak berkaitan dengan isu disharmoni, melainkan lantaran ada urgensi berangkat ke Lampung.
“Dari KSAD usai rapat Jenderal Dudung sudah menghubungi kami juga menyatakan hal serupa. Beliau minta maaf tidak dapat hadir, menjelaskan ketidakhadirannya semata karena ada urgensi beliau harus berangkat ke Lampung,” ujar Ketua DPP Golkar itu.
“Beliau menyampaikan hubungan dengan Panglima Andika baik-baik saja dan di kala mana diperlukan penjelasan mengenai isu-isu aktual bersama Panglima TNI dan jajaran kepala staf dalam kesempatan berikutnya beliau akan hadir,” katanya.
Dengan demikian, Meutya meminta semua pihak agar tak menggulirkan isu disharmoni di tubuh TNI ini. Ihwalnya, Panglima dan KSAD telah memberikan klarifikasi kepada DPR bahwa hubungan Panglima dan KSAD tidak masalah dan memastikan seluruh matra di TNI solid.
“Kalau hubungan terlalu pribadi kita tidak mengurus sampai terlalu detail ya, yang utama hubungan profesional keduanya berjalan baik. Panglima serta KSAD telah menjelaskan bahwa tidak ada masalah dari keduanya. Seluruh matra di TNI insyaallah solid,” katanya.
Selain Dudung, Meutya mengungkapkan, Menhan Prabowo Subianto melayangkan surat ke DPR terkait ketidakhadirannya di rapat bersama Komisi I DPR.
“Pak Menhan dan KSAD berkirim surat ke DPR memohon maaf tidak bisa hadir ikut rapat. Isi suratnya, Pak Menhan ikut mendampingi Presiden Jokowi dan KSAD mengatakan di suratnya ada kunjungan kerja di luar kota,” ujarnya. (*)