NAMA Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman hari ini santer diperbincangkan oleh Anggota Komisi I DPR RI. Sebab, orang nomor satu di Matra Angkatan Darat itu tidak hadir atau absen dalam agenda Rapat Kerja dan Anggaran (RKA) antara Komisi I DPR RI dengan Kementerian Pertahanan RI, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan para Kepala Staf Angkatan dari tiga matra TNI.
Ketidakhadiran Kasad Dudung memenuhi undangan wakil rakyat yang menggawangi urusan pertahanan itu pun sempat dipertanyakan oleh sejumlah anggota Komisi I DPR RI.
Namun, siapa sangka, Jenderal TNI Dudung lebih memilih untuk menemui para prajuritnya yang akan menjalankan tugas menjaga wilayah perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini (RI-PNG).
Baca Juga:Tolak Kenaikan Harga BBM, Perhatikan Titik Aksi di Kota MakassarMahasiswa Gelar Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM di Istana Merdeka
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung hari ini tidak dapat menghadiri agenda RKA bersama Komisi I DPR RI karena sedang melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kodam II/Sriwijaya.
Dilansir delik.news dari keterangan resmi Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad), Senin, 5 September 2022, Jenderal Dudung selaku pembina kekuatan matra darat hari ini mengunjungi Yonif 143/TWEJ dalam rangka memeriksa secara langsung kesiapan operasi Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Batalyon Infanteri (Yonif)143/TWEJ yang bermarkas di Natar Lampung Selatan.
Satgas Yonif 143/TWEJ adalah salah satu pasukan tempur TNI Angkatan Darat yang akan melaksanakan penugasan sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Sektor Utara. Dalam waktu dekat ini, mereka akan berangkat tugas selama kurang lebih satu tahun di wilayah perbatasan.
Jenderal Dudung mengatakan, kehadirannya di tengah-tengah prajuritnya yang akan melaksanakan operasi di perbatasan RI-PNG itu, untuk memastikan personel, materiel dan aspek-aspek lainnya telah siap dengan baik sebelum melaksanakan penugasan.
“Kita pastikan semua aspek terjaga dengan baik, terutama kemampuan, kesiapsiagaan dan keterampilan prajurit, disiplin dan kepatuhan pada hukum, kesiapan alat perlengkapan, dan sarpras yang akan digunakan. Selain itu, memberikan dukungan moril baik bagi prajurit dan keluarga yang berangkat melaksanakan penugasan maupun yang tinggal di home base (Korum),” kata Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman.